Kagama Orchids Gelar Buka Bersama Sekaligus Sosialisasikan Program Kerja

Setelah beberapa tahun vacuum akibat pandemi berkepanjangan, pada bulan Ramadhan kali ini Kagama Orchids (KO) kembali menggelar acara buka bersama untuk anggotanya, di Hotel Alana, Yogyakarta, Selasa (28/3/2023). Acara bukber yang dihadiri oleh sekitar 40 orang tersebut sekaligus juga menjadi ajang sosialisasi program KO tahun 2023, yang disampaikan oleh ketuanya, Yoppie Khan.

Dalam kata sambutannya, Yoppie mengatakan banyak program kerja yang sudah dilaksanakan dengan baik tahun 2022 lalu. Seperti, ikut pameran anggrek internasional di Batu, Malang, pencanangan desa wisata berbasis pelestarian anggrek di Cangkringan, sejumlah pelatihan secara daring tentang serba-serbi perawatan anggrek, dan pelestarian serta penanaman anggrek di desa Jatimulyo, Kulonprogo.

Puncaknya pada akhir tahun, dilakukan launching anggrek-anggrek dengan register nama-nama beberapa rektor yang pernah memimpin UGM, seperti Dendrobium Sardjito, Dendrobium Herman Johanes, Dendrobium Teuku Jacob, dan Dendrobium Kusnadi. Lalu satu lagi Dendrobium Ganjar Pranowo, persembahan khusus buat Ketua Umum PP Kagama.

Launching dan penyerahan anggrek secara langsung diterima oleh wakil keluarga masing-masing mantan rektor pada saat event Malam Alumni di Gedung GSP, Sabtu (17/12/2022). Anggrek hasil persilangan KO tersebut mendapatkan apresiasi yang sangat positif dari publik dan liputan yang cukup luas.

Yoppie menambahkan, untuk tahun 2023 program yang sudah berjalan dengan baik akan terus dilanjutkan secara konsisten. Pendampingan dan support kepada masyarakat luas, pihak Pemda, BKSDA, BRIN, dan KLH akan terus dilakukan, untuk bersama-sama melestarikan anggrek-anggrek asli Indonesia yang terancam punah.

“Menyandang nama besar Kagama menjadikan KO harus bekerja keras dan berpikir secara strategis, supaya program-program yang ada mempunyai dampak signifikan secara nasional dan internasional,” ujar Yoppie.

Maka, ke depan KO mempunyai rencana akan membuat bank genetika anggrek-anggrek spesie asli Indonesia yang sudah dalam kondisi “merah” dalam catatan cities Appendix. Anggrek yang sudah hampir punah tersebut akan di kembangkan secara masal lewat kultur jaringan. Hasilnya akan di kembalikan ke habitat aslinya di wilayah Indonesia.

“Sumber daya manusiaa, serta bahan genetika sudah tersedia melimpah di KO. Hanya tinggal memikirkan dana yang tidak sedikit dalam mewujudkan cita-cita besar ini,” pungkas Yoppie.

Sebelum buka bersama dilakukan, untuk memeriahkan acara dilakukan undian doorprize berhadiah sejumlah anggrek berbagai jenis. Ada 6 orang hadirin yang beruntung mendapatkannya dengan menjawab pertanyaan secara benar.