Kagama Hortikultura Gandeng Sahabat Kahorti Wilayah Candimulyo Gelar Pelatihan Budidaya Cabai

Oleh: Tim Humas Kahorti

Bertempat di rumah Antonius Totok Sugiyarto, anggota Kahorti yang tinggal di Dusun Jetis, Desa Tampir Kulon, Kec. Candimulyo, Magelang, Kagama Hortikultura (Kahorti) menggelar pelatihan budidaya cabai, Minggu (26/1). Kali ini Kahorti berkolaborasi dengan Sahabat Kahorti Wilayah Candimulyo.

Budidaya cabai dijadikan tema, mengingat petani setempat yang membudidayakan cabai banyak menghadapi permasalahan di lapangan. Sebelumnya, pengurus Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Kahorti telah melakukan identifikasi masalah yang dihadapi petani Candimulyo, sehingga topik pelatihan bisa lebih fokus untuk menjawab permasalahan setempat.

Kahorti dalam melaksanakan program pelatihan selama ini selalu mempertimbangkan faktor Sustainable Development Program (SDG) terkait pertanian. Di antaranya Kahorti mendukung SDG2 (tidak ada kelaparan), SDG3 (kesejahteraan dan kesehatan yang baik) dan SDG 12 (produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab).

Acara pelatihan dihadiri oleh kurang lebih 40 petani yang tergabung dalam wadah Sahabat Kahorti Wilayah Candimulyo. Sejumlah petani dari luar Kecamatan Candimulyo juga ikut hadir, di antaranya dari Secang, Dukun, Muntilan, dan Sawangan.

Tak ketinggalan, sekitar 30 orang pengurus dan anggota Kahorti beserta keluarganya dari berbagai kota ikut memeriahkan acara. Lalu, turut hadir pula Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat PP Kagama, Sulastama Raharja.

Pelatihan budidaya cabai menghadirkan narasumber Yoeke Kusumayanti (Pertanian 1991) yang didampingi oleh guru besar Fakultas Pertanian UGM yang juga merupakan penasihat Kahorti, Prof. Dr. Ir. Triwidodo Arwiyanto, M.Sc. Bertindak sebagai moderator adalah Dambung Lamuara Djaja (Geografi 1985). Di tempat terpisah, secara paralel diadakan pelatihan sambung pucuk yang dipandu oleh Nur Prayudianto dan Wiwik Wijayahadi.

Para peserta sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan sehingga waktu pelatihan sampai diperpanjang satu jam lebih dari jadwal yang telah ditentukan. Sebagai Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Balai Proteksi Tanaman Pertanian, DPKP DIY, Yoeke Kusumayanti sangat piawai menyampaikan paparan dan menjawab pertanyaan peserta. Pertanyaan terkait pemilihan benih berkualitas, layu tanaman, virus gemini, kutu daun, budidaya cabai, dan pengendalian organisme penganggu tumbuhan dijawab dengan tuntas oleh Yoeke.

“Titik kritis dan kunci utama pengendalian OPT adalah para petani harus kompak,” ujar Yoeke saat menjawab pertanyaan dari salah satu peserta pelatihan bernama Suyono.

Yoeke lalu mempertanyakan, mengapa wilayah Magelang menjadi daerah endemi virus? Karena selama ini pengendalian OPT masih bersifat individual sehingga permasalahan tidak terselesaikan. Berdasarkan pengalaman Yoeke di lapangan sebagai penyuluh dan pendamping petani di wilayah Kabupaten Bantul selama lebih dari 20 tahun, jika pengendalian OPT dilakukan secara bersama-sama, maka OPT bisa ditangani dengan lebih baik.

Sebelum acara diskusi berakhir, Prof. Triwidodo memberikan beberapa tips terkait pH tanah yang sesuai untuk budidaya cabai, pemakaian dolomit, jenis pestisida yang aman digunakan, pemakaian pestisida secara bijaksana dan tips lainnya.

Di akhir acara, seluruh peserta mendapatkan berbagai doorprize menarik dari Kahorti berupa bibit buah (durian, markisa, jambu, alpukat), Jadam, trichoderma, pupuk, benih cabai, sarung, kaos, dan mug berlogo Sahabat Kahorti. Salah satu peserta bernama Partoyo yang mendapatkan doorprize bibit durian mengucapkan terima kasih kepada Kahorti atas kesediaannya untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

“Semoga pengetahuan yang disampaikan dapat bermanfaat bagi para peserta dan dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan. Kami berharap Kahorti bisa mengadakan pelatihan secara rutin di Candimulyo,” ujarnya.

Untuk menindaklanjuti kegiatan pelatihan, telah dibentuk grup WA dengan anggota para petani peserta pelatihan dan narasumber, serta sebagian pengurus Kahorti. Melalui grup WA itu diharapkan dapat menjadi ajang komunikasi yang lebih intensif dalam bentuk evaluasi dan forum konsultasi.

Tuan rumah sekaligus ketua panitia pelatihan, Antonius Totok Sugiyarto dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta, serta pengurus dan anggota Kahorti yang telah berkenan hadir dari berbagai kota, seperti Yogyakarta, Klaten, Magelang dan Semarang. “Saya berharap agar pelatihan kolaborasi antara Kahorti dengan Sahabat Kahorti bisa berkelanjutan dengan mengangkat tema yang berbeda dan relevan dengan permasalahan setempat,” tuturnya.

Prof. Triwidodo menambahkan, ada rasa bangga Kahorti yang beranggotakan lebih dari 200 alumni UGM selalu berkomitmen melaksanakan tagline Kagama, yakni guyub, rukun, dan migunani. “Perwujudan dari migunani antara lain dengan mengadakan pelatihan secara rutin yang ditujukan untuk anggota Kahorti dan masyarakat umum,” ujarnya.

Sementara itu, Sulastama Raharja, menyampaikan bahwa pelatihan merupakan salah satu bentuk komitmen Kagama untuk terus mendukung pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman cabai. Menurutnya, melalui pelatihan yang diselenggarakan diharapkan para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam budidaya cabai, mulai dari tahap penanaman, pemeliharaan, hingga panen.

“Dengan demikian, kita dapat bersama-sama meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian desa,” pungkasnya.