Kagama Hortikultura Bahas Tiga Jenis Buah-buahan yang Prospektif di Pro 4 RRI Yogyakarta

Oleh: Humas Kagama Hortikultura 

Kagama Hortikultura (Kahorti) kembali dipercaya menjadi narasumber pada acara “mBangun Desa” RRI Pro 4 FM Yogyakarta. Sebelumnya, Kahorti telah menjadi narasumber sebanyak 4 (empat) kali di tahun 2022, yakni mengisi acara “mBangun Desa” sebanyak 3 (tiga) kali dengan narasumber Dambung Lamuara (Bidang Pelatihan) dan Youke Kusumayanti (Bidang Budidaya), serta mengisi acara dialog interaktif “Kawruh” dengan narasumber Untung Indrasaputra (Ketua Kahorti) dan Nur Prayudianto (Bidang Budidaya).

Pada acara yang kelima, Kahorti diwakili oleh Nur Prayudianto, alumnus Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UGM angkatan 1989. Ia adalah pemilik dari Al-Sa Garden, nursery yang melakukan usaha pembibitan beraneka macam jenis anggur, tabulampot (tanaman buah dalam pot), maupun tanaman buah yang langsung ditanam di lahan. Rekaman tanya jawab dilakukan oleh penyiar RRI Pro 4 FM, Titik Rengganis, bertempat di Al-Sa Garden, Pusmalang, Cangkringan, Sleman, Kamis (9/3/2023).

Acara tanya jawab berlangsung selama kurang lebih 3 jam, dengan tema berupa perkenalan 3 jenis tanaman buah-buahan yang prospektif, terbagi dalam 3 sesi. Sesi pertama membahas tanaman markisa, sesi kedua tentang tanaman jeruk pamelo madu, dan sesi ketiga tentang tanaman anggur impor.

Pada sesi pertama, Nur menyampaikan awal ketertarikan memelihara markisa brastagi yang merupakan bahan baku untuk sirup brastagi. Selanjutnya, ia juga mengembangkan berbagai jenis markisa, di antaranya markisa lokal, markisa madu dan markisa manis (Panama Red).

Menurutnya, pemeliharaan tanaman markisa tidak serumit tanaman anggur sehingga cocok untuk mereka yang tidak begitu telaten merawat tanaman anggur. Tanaman markisa termasuk tamanan merambat, tidak rewel, mudah pemeliharaannya, bisa berbuah sepanjang tahun tidak tergantung musim. Potensi pemasaran buahnya saat ini masih terbuka lebar.

Pada sesi kedua, Nur menjelaskan tentang jeruk pamelo madu yang merupakan tamanan asli dari daerah Desa Bageng, Pati, Jawa Tengah, sehingga juga dikenal sebagai jeruk pamelo bageng. Tanaman ini sudah dibudidayakan secara komersil di daerah tersebut. Namun, kebanyakan di tempat lain jeruk pamelo masih  ditanam sekedar untuk hobi.

Keunggulan jeruk pamelo madu adalah bisa berbuah sepanjang tahun tidak kenal musim, dan ada waktu tertentu bisa berbuah lebat. Dari segi harga, jeruk pamelo lumayan menjanjikan. Di tingkat pertani harga per kilo bisa mencapai Rp.15.000 – Rp. 20.000.

Perawatan tanaman ini tidak terlalu rewel, bisa ditanaman dalam pot (tabulampot) untuk lahan sempit dan lebih cepat berbuah. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk peneduh kalau ditanam di lahan karena  pohonnya bisa besar. Jika dikonsumsi rasanya manis tanpa getir, tidak berbiji, bulir buahnya lembut dan juicy, serta daging buahnya tidak keras seperti halnya jeruk bali.

Pada sesi terakhir, Nur memaparkan bagaimana awal mulanya merintis tanaman anggur impor bersama rekan-rekannya sesama penghobi anggur yang tergabung dalam grup Kampung Anggur di Kaskus kemudian berkembang di grup FB. Untuk wilayah Yogya, Nur bersama rekannya mendirikan grup bernama ‘Ngangguryogkarta’ yang terdiri dari 3 (tiga) nursery, yaitu Al-Sa Garden di Cangkringan, serta Satriya Grape dan Parangtritis Grape & Vineyard yang keduanya berada di Bantul.

Nur cs mendatangkan bibit impor dari Ukrania (Jubile, Ninel, dll) dengan berbagai bentuk, rasa, warna, dan tekstur buah yang berbeda-beda. Sebelumnya, jauh semenjak kuliah, Nur Prayudianto telah memiliki ketertarikan pada budidaya anggur, namun masih sebatas anggur lokal yang rasanya agak asam. Sekitar 8 tahun yang lalu, Nur kembali menekuni menanam anggur namun baru sekedar hobi. Ia mulai lebih serius lagi menggeluti anggur sebagai salah satu peluang usaha sejak pandemi.

Saat ini, Nur Prayudianto dipercaya untuk merawat dan mengelola berbagai jenis tanaman anggur pada beberapa lembaga di ruang lingkup UGM, seperti Fakultas Pertanian, Fakultas Biologi,  Fakultas Farmasi, dan Pusat Studi Lingkungan Hidup. Tanaman anggur tersebut telah beberapa kali berbuah dan telah dinikmati oleh para dekan dan sejumlah dosen di lingkungan UGM.

“Salah satu misi Kahorti adalah menjadi ajang tukar pengetahuan dalam budidaya hortikultura dengan masyarakat luas. Untuk itu bagi siapapun yang tertarik dan ingin belajar lebih lanjut tentang budidaya tanaman buah-buahan, bisa langsung meluncur ke Al-Sa Garden. Kami akan dengan senang hati menyambutnya. Kahorti dan Al-Sa Garden siap menyediakan jasa konsultasi budidaya tanaman buah-buahan secara gratis,” pungkas Nur.