Oleh: Arif Budi Haryanto
Kamis 17 September 2020, Palang Merah Indonesia (PMI) tepat berusia 75 tahun. Di Kota Minyak Balikpapan, PMI Balikpapan menggelar kegiatan gebyar donor darah dengan tema “Solidaritas Untuk Kemanusiaan”. Tampak hadir dalam kegiatan Gebyar Donor Darah ini Wali Kota Balikpapan H. Rizal Effendi, SE, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, serta yang mewakili Dandim, Danlanal, Kapolresta Balikpapan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan serta beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkot Balikpapan.
PMI Kota Balikpapan juga mengundang Kagama Balikpapan yang diwakili oleh Ketua Kagama Bagus S. Saleh dan Kagama Care diwakili oleh Lalu Fauzhul Idhi (Didiek) dan Rizal Chaniago (Ical). Para pendonor dan tamu undangan juga tetap, memakai masker dan menjaga jarak sebagai syarat protokol kesehatan.
Gebyar donor darah berlangsung sederhana di halaman PMI Kota Balikpapan, diawali penyampaian ucapan terima dari ketua PMI Kota Balikpapan drg. Dyah Muryani, yang juga alumnus Kedokteran Gigi UGM kepada beberapa vendor, perusahaan, Rumah Sakit dan organisasi kemasyarakatan yang telah membantu dan berperan aktif ikut serta dalam kegiatan PMI Balikpapan. diantaranya KAGAMA Balikpapan, Kagama Care, Kalbe Farma, PT. Tripatra, PT. PAMA dan PT. Gunung Mas.
Seperti diketahui, Kagama Balikpapan dan Kagama Care senantiasa memberikan support kepada PMI Balikpapan, seperti donor darah rutin anggota Kagama Balikpapan, dan saat awal pandemi Covid-19, Kagama juga memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), bantuan chlorine untuk bahan penyemprotan disinfektan di sekolah-sekolah, rumah ibadah, spanduk himbauan penggunaan masker, dan makanan siap saji buat petugas PMI.
Ketua PMI kota Balikpapan, yang juga mantan Direktur RSUD Beriman dan Kadinkes Kota Balikpapan juga mengucapkan terima kasih kepada pendonor. Ia mengatakan dimasa pandemi virus corona, UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Balikpapan, sering mengalami keterbatasan stok darah karena persediaan darah yang sangat minim. Meskipun pihaknya sudah berupaya untuk menggalakkan kembali donor darah, namun tak banyak kegiatan donor darah massal dilakukan di tengah pandemi Covid-19, padahal selama ini sumber darah kebanyakan berasal dari donor darah massal yang dilaksanakan perusahaan-perusahaan atau instansi. Jika dulu, sehari donor bisa sampai 60 sampai 70 kantong,” sambungnya.
Dyah menyebut meski belakangan ini donor darah kerap kosong, PMI harus tetap memenuhi permintaan rumah sakit, pasalnya kebutuhan darah dari rumah sakit tidak tentu tidak bisa menunggu. PMI juga belum bisa memenuhi kebutuhan Bank Darah di rumah sakit, karena biasanya ada banyak perusahaan yang secara rutin melakukan donor darah. Namun belakangan karena aturan perusahaan, belum ada lagi kegiatan donor darah dilakukan.
Dyah juga menyampaikan pesan agar masyarakat mengkonsumsi cukup protein dan makanan bergizi untuk menjaga imun supaya terhindar dari Covid-19. “Banyak juga dokter atau tenaga kesehatan yang tertular, padahal sudah menggunakan pakaian hazmat. Biasanya ini dikarenakan karena mereka kurang asupan gizi atau sampai lupa makan karena melaksanakan tugasnya. Jika begitu imun yang turun di tambah kelelahan membuat virus mudah masuk. Ini yang kerap fatal.” katanya menambahkan.