Sabtu (09/10/2021), PP Kagama menyelenggarakan webinar Kagama Health and Caring melalui Zoom Meetings dan disiarkan langsung melalui Youtube Kagama TV. Pada seri ke-6 kali ini mengangkat judul “Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner: Sudah Makan Sehat, Rajin Olahraga tapi kok Bisa Kena Serangan Jantung”. Webinar menghadirkan dua narasumber, yaitu dr. Vita Yanti Anggraeni, M. Sc., Ph.D., Sp.PD-KKV, Sp.JP. (Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUP Dr. Sardjito), dan Dr. dr. Emy Huriyati M. Kes. (Ahli Gizi dan Nutrisi Pengajar Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM). Menteri Perhubungan RI dan Wakil Ketua Umum I PP Kagama, Budi Karya Sumadi berkenan menjadi keynote speaker. Jalannya acara dipandu oleh drg. Joice Natalia.
Dalam sambutannya, Budi Karya Sumadi mengatakan kesehatan merupakan asset penting dalam hidup. Di masa sekarang, tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan semakin membaik. Data BPJS di tahun 2018 menunjukkan penyakit jantung merupakan penyakit yang sering menyerang masyarakat Indonesia dan angka tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun. Penyakit jantung di Indonesia menjadi penyakit nomor dua setelah stroke yang mengakibatkan angka kematian. Prevalensi penyakit jantung berada pada angka 15 orang per 1000 jiwa.
“Bahkan di tengah pandemi ini penyakit jantung justru meningkat dan berbanding lurus bersamaan dengan naiknya pasien terinfeksi Covid-19. Banyaknya masyarakat yang terjangkit penyakit tersebut membuat kita harus waspada dan menjadi keharusan untuk menerapkan pola hidup sehat. Jantung Koroner bisa dicegah. Jika merasakan tubuh sedang tidak sehat segera periksa kan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.” pungkas Budi Karya Sumadi.
Narasumber pertama, dr. Vita Yanti Anggraeni menjelaskan mengatur pola makan, berolahraga secara rutin, dan manajemen stress. Tiga faktor ini menentukan riwayat kesehatan seseorang. Pola makan yang diatur dapat menjaga kesehatan jantung. Mengonsumsi air mineral dan menghindari makanan berlemak merupakan bagian penting untuk mencegah datangnya jantung koroner.
“Manajemen stress dengan istirahat dan tidur cukup. Sedapat mungkin tidak merokok dan menghindari asap rokok di lingkungan sekitar.” ujar dr. Vita.
Dokter Emy Huriyati selaku narasumber kedua, memaparkan asupan makanan sebagai faktor risiko penyakit jantung koroner. Jantung koroner memiliki risiko yang tidak dapat modifikasi baik dari segi umur, jenis kelamin, dan keturunan (ras). Obesitas merupakan salah satu faktor tingginya jantung koroner.
“Obesitas disebabkan oleh banyak hal seperti gaya hidup, faktor genetika atau keturunan, kelebihan asupan makanan, penggunaan transportasi dan pekerjaan, konsumsi gula dan lemak yang berlebihan menjadi momok penyebab obesitas.” ungkap dr. Emy.
Menurut dr. Emy, keseimbangan energi menjadi anjuran yang harus diperhatikan dalam mengatur pola makan. Berolahraga teratur selama 30 menit per hari dan beraktivitas fisik pada 150 menit dalam seminggu. Memilih makanan dengan kandungan lemak yang lebih sehat yang ditemukan pada tumbuhan seperti minyak zaitun dan canola.
“Diet rendah lemak dan mengurangi konsumsi lemak jenuh dalam makanan, Sesuaikan pola diet dengan kalori yang sesuai persyaratan, preferensi makanan pribadi dan budaya serta terap nutrisi untuk kondisi medis lainnya.” pungkas dr. Emy. [arma]
) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama TV: