Hari Minggu (5/7/2020) Kagama Care – Canthelan menggelar webinar lewat aplikasi Zoom dengan tema “Canthelan, Solidaritas Sosial untuk Ketahanan Pangan”, yang diikuti oleh 65 peserta dengan menghadirkan 3 narasumber sekaligus yaitu Murti Maharini, Rizal Chaniago dan Miftahuraifah Qurotun Aini. Lalu hadir pula tamu undangan istimewa Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes. sebagai keynote speaker.
Tampil giliran pertama adalah Murti Maharini yang bercerita tentang canthelan di kampungnya dusun Burikan, Sumberadi, Mlati, Sleman yang dikenal sebagai ‘Dusun Canthelan’, karena 1 dusun ada 7 titik canthelan. Jadi 6 RT yang berada di wilayah Burikan semuanya mengelola canthelan. Di Burikan tingkat partisipasi warga sungguh tinggi. Dengan semangat gethok tular mereka menyebarkan ‘virus kebaikan’ ke seluruh dusun.
Banyak warga Burikan yang terbantu dengan adanya canthelan. Mereka memegang prinsip “ora lokak malah kebak” yang bisa diartikan dengan banyak berbagi bukan membuat apa yang dimiliki berkurang namun justru bertambah. Sekilas nampak mustahil, namun begitulah kenyataan yang terjadi. Ada saja setiap hari bantuan berdatangan dari segenap penjuru baik berupa uang tunai maupun barang kebutuhan pokok. Lalu warga yang mampu atau berlebih tahu diri untuk tidak mengambil canthelan, namun justru ikut menyumbangkan canthelan.
Canthelan di Burikan memakai konsep “canthelkan dan ikhlaskan”, yaitu warga Burikan tidak pernah ada yang berprasangka buruk kepada siapa saja yang mengambil canthelan. Meski yang mengambil naik motor dan berpakaian bagus, tetap dipersilakan tidak ada yang dilarang karena siapa tahu benar-benar membutuhkan.
Seusai Murti menceritakan pengalamannya, giliran Wabup Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes. menyampaikan sambutannya. Dampak dari covid-19 memang sungguh luar biasa di semua bidang termasuk sektor ekonomi. Menurut Hj. Muslimatun ketahanan pangan sangat penting di saat pandemi seperti ini. Beruntung di wilayah Sleman bisa terkendali dengan baik. Itu juga karena atas bantuan warganya yang responsif & tumbuh kesadaran ‘jogo tongo’ sendiri sehingga menimbulkan semangat gotong royong dan tepo seliro. Hj. Muslimatun mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Sleman yang mau bekerja keras, cerdas dan tuntas, serta bersedia terlibat bersama menanggulangi dampak covid ini.
Giliran berikutnya adalah Rizal Chaniago (Ical) pengelola canthelan di Kampung Literasi Balikpapan yang memaparkan dengan gotong royong meringankan kesulitan warga di tengah pandemi. Ical mengatakan sebagai langkah awal canthelan di Kalimantan Timur, program canthelan dimulai pada tanggal 5 Mei 2020 di 4 titik dengan 3 titik di kota Balikpapan dan 1 titik di kota Bontang. Hingga sampai saat ini telah menjadi 7 titik.
Konsep ‘jogo tonggo’ yang dipakai Ical dkk untuk menggerakkan perekonomian rakyat lewat canthelan. Jadi mereka membeli sayur mayur dan bahan pokok yang akan dicanthelkan dari warga sekitar. Sehingga semuanya diuntungkan dan roda ekonomi bergerak.
Ical menambahkan bahwa canthelan yang dikelola bersama teman-temannya adalah sebagai bakti warga Kagama kepada sesama dengan berbagi pangan. Memang banyak kendalanya selama mengelola canthelan, namun satu demi satu solusinya bisa ditemukan.
Setelah Ical, giliran narasumber terakhir yang tampil adalah Miftahuraifah Qurotun Aini PIC Canthelan DIY-17 Dusun Pelem Ngentak, Baturetno, Banguntapan, Bantul. Ia menceritakan canthelannya dimulai pada tanggal 2 Juni 2020 itu bisa bertahan lama, meski boleh dibilang tingkat partisipasi warga tidak begitu tinggi. Hal itu berkat kecerdasannya dalam menyiasati dana stimulus awal dari Kagama Care. Jadi waktu itu ia menggunakan sebagian dana dari Kagama Care yaitu sejumlah Rp. 140.000 untuk diputar jadi barang jualan, tentunya dengan minta izin ke pengurus Kagama Care terlebih dulu. Yang dijadikan komoditi jualan adalah nugget dan produk frozen food lainnya.
Hasil keuntungan penjualan untuk menghidupi program canthelan yang ia kelola. Modal tetap diputar jadi barang dagangan. Intinya adalah membuat canthelan mampu mendanai kegiatannya sendiri, sehingga mengurangi ketergantungan pada uluran tangan donatur.
Setelah Aini tampil acara selanjutnya adalah tanya jawab yang dikemas dengan santai. Setelah itu acara diakhiri dengan foto bersama. Menurut host acara Sulastama Raharja dari Kagama Care, acara webinar kali ini adalah yang pertama diselenggarakan oleh Kagama Care – Canthelan. Rencana ke depan akan diadakan lagi, tentu saja dengan narasumber yang berbeda.