Semenjak merebaknya kasus Covid-19 di kota Balikpapan, banyak APD (Alat Pelindung Diri) yang susah didapatkan di kota Balikpapan. Sebagian besar masyarakat mencari minimal masker untuk melindungi diri sendiri, tetapi jangankan masyarakat umum, dari instansi terkait seperti Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan juga mengalami kesulitan, karena barangnya yang semakin langka dan harga yang menjulang tinggi.
Pada akhirnya, yang dibutuhkan sekarang adalah proteksi diri sendiri dengan menjaga asupan makanan sehat, istirahat yang cukup, dan konsumsi vitamin, baik vitamin yang diproduksi perusahaan farmasi maupun vitamin alami seperti buah-buahan. Terutama buah-buahan yang mengandung vitamin C karena vitamin C merupakan penyokong daya tahan tubuh terbaik saat ini. Menurut penelitian, buah yang mengandung vitamin C tertinggi adalah jambu biji, dan jambu biji mengandung lebih dari 200 mg vitamin dalam satu buahnya, melebihi kandungan vitamin C yang dimiliki oleh jeruk. Selain vitamin C, jambu biji juga mengandung banyak serat. Kandungan serat dalam jambu biji ini juga melebihi kandungan serat yang dimiliki oleh jeruk.
Karena itulah, pengurus Kagama Balikpapan menawarkan jambu kristal kepada anggota untuk memenuhi asupan vitamin C ini, dan tanpa diduga anggota Kagama Balikpapan sangat antusias untuk membelinya. Kebetulan Fauzul Idhi selaku pengurus Kagama Balikpapan, Pengda Kaltim dan PP KAGAMA, sekaligus owner Woody Park Borneo di km 26 Balikpapan – Semboja, membina petani di km 26 & berhasil membudidayakan jambu kristal dan saat ini sedang panen dan dinikmati seluruh warga Kagama Balikpapan khususnya dan warga Balikpapan umumnya. Setelah dibuka list pemesanan, akhirnya anggota Kagama Balikpapan membeli kurang lebih 210 kg. Dari hasil penjualan jambu kristal, 20% keuntungan didonasikan untuk pembuatan hand sanitizer dan pengadaan masker teruntuk rekan paramedik di kota Balikpapan dan sarana ibadah di kota minyak ini.
Selain bertanam jambu kristal Faizul Idhi juga beternak lebah di Woody Park, khususnya lebah Trigona atau Kelulut atau Kelanceng, yaitu jenis lebah yang tidak bisa menyengat dan bentuknya tidak terlalu besar. Di Woody Park yang diternakkan ada 5 jenis. Warna madunya kadangkala hitam, coklat bahkan putih kecoklatan. Untuk masalah rasa terkadang manis, manis kecut bahkan kadang manis pahit. Madu yang dihasilkan juga banyak dipesan oleh anggota Kagama Balikpapan sebagai alternatif imun tubuh alami, suatu hal yang sangat dibutuhkan di tengah wabah Covid-19 saat ini. Seperti kita ketahui madu murni telah digunakan sebagai obat tradisional sejak zaman dulu karena mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan, utamanya untuk menjaga daya tahan tubuh.
Salam Guyub