Hasil Akhir Kompetisi Masker Khas Balikpapan yang Diadakan Kagama Balikpapan

Oleh: Arif Budi Haryanto

Latar belakang pelaksanaan kompetisi masker khas Balikpapan adalah untuk mengadaptasi kebiasaan baru yang gencar didengungkan pemerintah, termasuk memakai masker sebagai protokol perlindungan dari infeksi virus corona. Kagama Balikpapan telah merancang dan mengimplementasikan  berbagai program kegiatan untuk mendukung pemerintah dalam situasi pandemi. Beberapa program bantuan alat medis, alat sanitasi, edukasi masyarakat, bantuan ekonomi serta pemberdayaan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat terdampak telah berjalan. Saat ini dalam momentum makin besarnya upaya edukasi pelaksanaan salah satu protokol kesehatan  selama masa pandemi yaitu “gunakan masker”, Kagama Balikpapan memandang perlu untuk menggalang partisipasi masyarakat melalui media yang kreatif, efisien dan menyenangkan sebagai langkah yang mengedepankan persuasi, demikian Martanti Sri Widowati, A.Md atau yang akrab dipanggil Tanti menjelaskan.

Tanti yang merupakan alumnus D3-Akutansi UGM tahun 1991 ini menambahkan, bahwa tujuan pelaksanaan kompetisi masker khas Balikpapan ini antara lain adalah menjaga dan melestarikan nilai-nilai, identitas budaya dan pelestarian lingkungan Kota Balikpapan; menggali potensi bakat dan kreativitas masyarakat umum dan generasi muda khususnya yang sesuai dengan norma budaya; menyediakan media kreasi bagi masyarakat selama mengikuti himbauan pemerintah terkait dengan pembatasan interaksi langsung dan kegiatan sosial kemasyarakatan di luar rumah; serta merangkum dan mengkosolidasikan potensi daya kreasi  masyarakat untuk diarahkan menuju aktivitas sosial yang positif bersama Pemerintah Kota Balikpapan.

Setelah melalui serangkain penilaian terhadap karya-karya yang sudah masuk, baik berupa soft file dan fisik masker dari sisi konten budaya lokal dan kesesuaian aspek mutu kesehatan yang dilakukan dewan juri yaitu Suherman yang merupakan Pakar Budaya Lokal Kota Balikpapan, drg. Dyah Muryani ketua PMI Kota Balikpapan, dan Fauzul Idhi yang mewakili Kagama Balikpapan, akhirnya ditetapkan pemenang kompetisi masker sebagai berikut : Juara 1 atas nama Sonny Hendriyanto dari  Bandung; Juara 2 atas nama Wahidah Lestari dari Balikpapan; Juara 3 atas nama Marwah Darmon dari Depok; Juara 4 atas nama Jumriyah dari Balikpapan; dan Juara 5 atas nama Arensi dari Balikpapan. Para pemenang berhak mendapatkan uang pembinaan dan piagam penghargaan dari Kagama dan Pemerintah Kota Balikpapan.  Total jumlah masker yang masuk dan dinilai juri ada sekitar 65 desain. Pemenang lomba ini ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 2020 berkaitan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda ke-92.

Adapun yang menjadi komponen penilaian adalah Inovasi dan Kreativitas Bahan; Kesesuaian Tema Lokal; Diferensiasi dan Orisinalitas Desain; dan Fleksibilitas dalam Pemakaian Harian. Selain itu desain masker harus dominan mengadaptasi identitas khas Kota Balikpapan, antara lain Beruang Madu, Karang Munting, Tanaman Pakis, Akar-akaran, Hutan Magrove dan Obor Api Kilang Pertamina. Masker juga disyaratkan berbahan kain (textile) atau kombinasi yang mudah ditemukan di pasaran; bahan utama dan aksesori cukup awet untuk dicuci dan dipakai berulang; menutup sempurna wajah bagian pangkal hidung hingga bawah dagu, dan dapat diproduksi sederhana oleh industri rumah tangga atau UMKM. Nantinya masker yang terpilih akan di produksi massal untuk di jual dan sebagian dibagikan kepada masyarakat, kata Tanti menambahkan.

Tidak lupa Tanti mengucapkan banyak terima kasih kepada para panitia dan donatur yang menyukseskan kompetisi masker kali ini, yaitu H. Rahmad Mas’ud selaku Wakil Walikota Balikpapan, Rusdi Rachmani Kagama Balikpapan, dan PT. Pertamina MOR VI Balikpapan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*