Di Hari Disabilitas Internasional, Kagama Balikpapan Mengajak Anak-Anak Difabel Nobar Film “Tegar”

Oleh: Humas Kagama Balikpapan

Dies Natalis Universitas Gadjah Mada (UGM) ke-73 diperingati dengan cara sedikit berbeda oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Pengurus Cabang Balikpapan. Di area Mall Plaza Balikpapan, warga Kagama Balikpapan menggelar silaturahmi lewat olah raga bersama di area plaza promenade (taman) sisi pantai, Minggu (11/12/2022) pagi, diikuti oleh skitar 50 orang. Sebagaimana acara kumpulan rutin bulanan Kagama Balikpapan, setelah olah raga bersama disambung dengan ramah-tamah sambil menikmati kudapan ala potluck.

Acara kemudian dirangkai tema Hari Disabilitas Internasional, dengan mengundang 125 anak difabel Balikpapan untuk bergabung di acara ramah tamah, lalu selanjutnya bergeser ke bioskop CGV Cinema di dalam Mall Plaza Balikpapan. Anak-anak difabel ini adalah siswa dari 3 (tiga) Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Balikpapan, SLB Tunas Bangsa dan SLB Dharma Kencana. Mereka hadir didampingi oleh para pengajarnya.

Di Theater-1 CGV Cinema acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Harian KAGAMA Balikpapan, Yuniar Surindrasworo dan sharing motivasi dari salah satu anggota Kagama bernama Lely yang meski menyandang polio sejak bayi namun mampu menyelesaikan pendidikannya di UGM lalu kemudian membuka kelas-kelas pelatihan sendiri untuk anak-anak difabel di Balikpapan.

“Acara nobar film ‘Tegar’ ini juga digelar oleh KAGAMA di beberapa kota seperti Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Balikpapan adalah satu-satunya di luar jawa, dan kami kemas lebih istimewa. Bila di kota lain penontonnya adalah Kagama dan masyarakat umum, di Balikpapan kami mengundang penonton yang luar biasa yaitu adik-adik semua, bersama guru-guru yang luar biasa dan dari sekolah luar biasa pula,” ujar Yuniar saat memberikan kata sambutan, yang disambut dengan tepuk tangan meriah ratusan anak-anak difabel yang memenuhi kursi theater.

Pada akhir pemutaran film, kemudian berlangsung dialog interaktif di mana beberapa siswa SLB dan guru bergantian angkat bicara mengenai kesan mereka atas isi film dan pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari tontonan tersebut. Dengan gaya masing-masing, bahkan dengan bantuan penterjemah untuk siswa tuna wicara.

“Film ini sangat menginspirasi kita sebagai sebagai disabilitas. Ke depan kita tidak boleh menyerah terhadap tantangan apapun yang terjadi,” ucap Alvino Adam Prayoga salah satu penonton difabel.

“Film ini banyak menginsipirasi. Selama ini kita menganggap anak anak berkebutuhan khusus ini tidak bisa apa apa, terlalu over protektif, menolong berlebihan, menjaga berlebihan sehingga anak anak ini tidak diberi kesempatan untuk berusaha. Padahal bila anak anak ini difasilitasi, dapat melakukan banyak hal yang mungkin lebih dari kita kita yang normal,” imbuh Manika, salah satu guru pendamping.

Senyum bahagia terlihat tersungging dari semua peserta. Mereka pulang dengan membawa inspirasi baru dan tentu saja berbagai bingkisan merchandise dari KAGAMA Balikpapan. Semuanya nampak puas dan berharap ada kesempatan serupa yang dilakukan KAGAMA Balikpapan lagi suatu saat nanti.