Oleh : Humas Kagama Balikpapan
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Kalimantan Timur terus berbenah dan bersiap menyambut era Ibukota Negara (IKN) Nusantara yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Jejaring alumni UGM yang terdata di Kalimantan Timur sudah lebih dari seribu orang, dan yang belum tercatat tentu lebih besar lagi. Dengan latar belakang lengkap dari berbagai bidang ilmu dan kompetensi tentu merupakan modal besar untuk turut berpartisipasi mengangkat kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara ramah tamah antara UGM dengan Kagama Kaltim, yang diadakan di De Bandar Resto Balikpapan, Minggu (05/03/2023), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si., menyatakan Kagama Kaltim di Balikpapan termasuk salah satu Kagama yang sangat aktif. Sudah cukup banyak kegiatan yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk salah satunya hilirisasi riset dan teknologi UGM.
Arie menambahkan, UGM sendiri saat ini mulai berubah. UGM mulai mencari banyak masukan dari daerah tentang apa kebutuhan dan problema masyarakat yang dapat diselesaikan dengan apa yang dipunyai oleh UGM.
“Mahasiswa UGM juga sudah mulai dididik dengan memperhatikan ‘link and match’, sehingga lulusannya dapat langsung terjun berperan di masyarakat,” ujar Arie.
Acara ramah tamah yang digelar merupakan penutup rangkaian kegiatan kunjungan Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, bersama beberapa pejabat di lingkungan UGM selama 3 (tiga) hari di Kalimantan Timur. Setelah mengunjungi alumni dan mitra industri di Kota Bontang, kemudian dilanjutkan melihat lebih dekat peran alumni di Ibukota Negara (IKN) yang berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan diakhiri dengan malam keakraban di Kota Balikpapan.
Saat memberikan kata sambutan, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerjasama, Ignatius Susatyo Wijoyo, MM mengatakan UGM sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) ke depannya akan semakin kecil menerima subsidi dari pemerintah. Ia menambahkan Science Techno Park (UGM STP) adalah wahana produktif berbasis riset yang unggul, dan ke depannya akan menjadi etalase UGM dalam membumikan kekayaan riset intelektual. Serta menjadi inovasi terapan kepada masyarakat yang tentunya membawa dampak nilai tambah ekonomi.
“Jadi tidak hanya melalui Swayasa, Gamafood, atau Swaragama yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Semua usaha tersebut membutuhkan dukungan alumni untuk mendekatkan produk tersebut kepada masyarakat, seperti Kagama yang sangat aktif seperti di Balikpapan ini,” pungkas Susatyo.
Dalam rangkaian acara kunjungan dan ramah tamah tersebut selain dihadiri anggota Kagama Balikpapan, turut bergabung pula anggota Kagama dari Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Acara diskusi yang dipandu Ketua Pengcab KAGAMA Balikpapan, Yuniar Surindrasworo, memperoleh cukup banyak sumbang saran dan masukan yang disampaikan oleh warga Kagama yang hadir. Salah satu di antaranya dari Joko Suseno, alumnus FKH UGM.
“Saya keluarga kedokteran hewan, karena saya, istri dan anak-anak adalah lulusan FKH UGM. Kami merasa penting untuk menyampaikan, meski UGM berada di lingkaran kepentingan politik dan ekonomi, namun diharapkan tetap dapat berdiri obyektif sebagai lembaga keilmuan yang disegani dan dibanggakan alumninya. Para cendekia dari UGM bisa turun ke lapangan membawa kompetensi akademiknya langsung kepada masyarakat yang dampaknya bisa langsung dirasakan,” ucap Joko.
Saran dari anggota Kagama yang lain adalah mengenai fasiltas laboratorium penelitian dan pengujian yang banyak sekali dimiliki oleh UGM, dari segi fasilitas tentunya tidak mudah disaingi oleh lembaga-lembaga penguji atau sertifikasi lainnya. Fasilitas tersebut dapat diarahkan sebagai layanan masyarakat umum untuk mendapatkan beragam sertifikasi yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja dan industri saat ini.
Sebagai penutup acara, Ketua Pengda Kagama Kalimantan Timur, Didiek Anggrat menyampaikan selain kepengurusan Kagama daerah, cabang dan fakultas, di Kaltim baru saja dikukuhkan sebuah komunitas bernama Kagama INDOBIZZ, yang kegiatannya berkonsentrasi pada pengembangan potensi ekonomi Kagama. Selain sebagai UMKM produksi makanan dan minuman, Kagama INDOBIZZ juga memiliki fasilitas pelatihan kompetensi tenaga kerja untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi pelatihan kerja di ketinggian (rope access). Fasilitas tersebut telah digunakan oleh mahasiswa vokasi prodi K3 Universitas Balikpapan.
“Ditambah lagi saat ini kami memiliki sendiri fasilitas Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dapat digunakan tenaga kerja daerah mendapatkan sertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Seluruh kegiatan itu berkat peran serta Kagama. Jadi sebagai ‘ibu pertiwi’, UGM dapat setiap saat memanggil dan mempercayai KAGAMA, terutama di Kalimantan Timur,” tegas Didiek.