
Mahasiswa KKN UGM Hadiri HUT ke-402 Kota Manado, Perkuat Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Manado, Sulawesi Utara — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tengah menjalankan program di Kelurahan Bunaken, Kecamatan Kepulauan Bunaken, turut ambil bagian dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-402 Kota Manado pada Senin, 14 Juli 2025. Dalam momen penuh semangat kebersamaan itu, para mahasiswa berkesempatan berfoto bersama Wali Kota Manado Andrei Angouw, Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, dan Sekretaris Daerah Steaven Dandel di panggung utama perayaan.
Kehadiran mahasiswa KKN UGM menjadi simbol kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang lebih sadar lingkungan, sehat, dan berdaya. Sebelumnya, para mahasiswa telah diterima secara resmi oleh Pemkot Manado dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam isu-isu strategis seperti pengelolaan sampah, stunting, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Perayaan HUT ke-402 Kota Manado sendiri berlangsung meriah dan khidmat di Lapangan Sparta Tikala. Wali Kota Andrei Angouw dalam pidatonya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan membangun “rumah bersama” bernama Manado. “Mari kita rawat dan bangun kota ini demi generasi hari ini dan masa depan,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Richard Sualang juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dan keberlanjutan. “Manado terus bergerak, ekonomi kreatif bertumbuh, dan pembangunan berjalan. Kami berkomitmen menjadikan Manado maju dan sejahtera,” tegasnya.
Kehadiran mahasiswa KKN UGM di tengah perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah. Dosen pembimbing lapangan, Dr. I Wayan Warmada, menyampaikan bahwa program KKN-PPM ini merupakan bagian dari misi UGM dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya di kawasan kepulauan dan daerah wisata.
Dengan semangat “Pesona Harmoni Manado Maju dan Sejahtera,” para mahasiswa KKN UGM diharapkan dapat terus bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah, menjadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk membangun Indonesia dari pinggiran.