Oleh: Humas KM3
Kagama Monggo Mlampah Mawon (KM3) adalah komunitas pecinta jalan kaki unik yang dirintis oleh lima alumni UGM lintas fakultas, yaitu Destina Kawanti (Fak. Biologi), Savitri Damayanti ( FIB), Beni Sulistiono (FKKMK), Niken Damayanti (Fisipol), dan Karamurti (FKH). Mereka berbagi kesamaan cinta terhadap olahraga jalan kaki sebagai alternatif olahraga yang menyenangkan dan tidak memberatkan, sembari menyisipkan unsur edukasi dalam setiap kegiatannya, mulai dari eksplorasi tempat-tempat bersejarah, hingga menikmati keindahan alam.
Di awal tahun 2025 ini, KM3 kembali mengadakan kegiatan blusukan dengan jalan kaki di wilayah Kotagede, Minggu (19/1). KM tetap konsisten mendukung gaya hidup sehat, sekaligus mempromosikan pengembangan wisata lokal. KM3 mencoba mengajarkan bahwa olahraga ringan seperti jalan kaki bisa menjadi aktivitas yang penuh manfaat dan kebahagiaan.
Dengan mengusung tema “Catur Gatra Tunggal”, blusukan di Kotagede diikuti oleh lebih dari 50 warga KAGAMA lintas angkatan, fakultas, dan jurusan, untuk bersama-sama menapaki lokasi-lokasi ikonik di kawasan tersebut. Perjalanan dimulai dari Lapangan Karang pada pukul 06.30 WIB dengan rute yang mencakup Pasar Kotagede untuk menikmati suasana pasar tradisional yang khas, menelusuri jejak sejarah di tengah dua gapura ikonik di Kampung Alun-Alun (Between Two Gates), dan mengeksplorasi peninggalan bersejarah yang memukau di Kampung Ndalem Beteng Cepuri dan Watu Cantheng.
Kemudian juga mengunjungi Kompleks Masjid dan Makam Raja Mataram yang merupakan salah satu tempat sakral yang sarat nilai budaya, mengintip kehidupan masyarakat lokal dengan suasana yang hangat di Omah UGM dan Omah Pesik (Gang Soka), dan mengenal lebih dalam sejarah Kotagede di Jalan Tegal Gendu.
Perjalanan berakhir kembali di Lapangan Karang. Di sana para peserta jalan kaki sehat menutup kebersamaan dengan menikmati hidangan khas yang menggugah selera khas Kotagede.
Salah satu penggagas berdirinya KM3, Savitri Damayanti, menyampaikan komunitasnya ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk tetap bergerak dengan cara yang menyenangkan. Ia berpendapat jalan kaki adalah aktivitas yang mudah, namun penuh manfaat bagi tubuh dan pikiran.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami juga berharap bisa memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu koordinator acara, Destina Kawanti, mengatakan selama perjalanan yang berlangsung sekitar 2 jam, para peserta tidak hanya mendapat pengalaman fisik, tetapi juga wawasan baru tentang kekayaan sejarah dan budaya Kotagede. Menurutnya, blusukan di Kotagede menjadi bukti bahwa menjaga kesehatan tidak harus rumit.
“Dengan semangat yang sederhana namun penuh kebahagiaan, KM3 terus berupaya mempromosikan gaya hidup sehat sekaligus melestarikan budaya lokal. Semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang menginspirasi lebih banyak orang,” pungkasnya.