Ketahanan Rumah Pangan Lestari

Oleh: Sigit Rahadi

Kegiatan yang berhubungan dengan ketahanan pangan, saya mulai tahun 2018 di Semarang dan Wonogiri. KRPL (Ketahanan Rumah Pangan Lestari) merupakan program dari Dinas pertanian setempat cq. Dinas Ketahanan Pangan. Pelaksanaannya di daerah tertentu ternyata didukung juga oleh BKKBN melalui petugas PLKB yang menggandeng masyarakat binaannya terutama desa yang tetmasuk “di bawah garis kemiskinan”. Tujuannya adalah ketahanan pangan, mengurangi pengeluaran harian untuk belanja sayur dan kalau bisa meningkatkan ekonomi mereka. Merangkul KWT (Kelompok Wanita Tani), warga Kampung KB atau UPPKS (Usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera), program berjalan terjadwal. Pertemuan rutin sebulan sekali, di pimpin kepala dusun dengan mengundang narasumber yang berkompeten di bidangnya sesuai bahasan saat itu. Jadwal kegiatan di atur oleh petugas PLKB Kecamatan setempat.

Biayanya dikeluarkan oleh PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), antara lain untuk biaya makan, minum, snack, sarpras program (misal benih, bibit, polibag, pupuk dll), honor narasumber dan uang saku peserta yang hadir. Kebanyakan jegiatan ini menggandeng ibu-ibu, karena para bapak seharian sudah bekerja sebagai petani, ASN, tukang bangunan, buruh dll. Pertimbangannya, para ibu ini sesudah selesai kewajiban hariannya punya waktu luang sampai sore.

Mereka manusia luar biasa, dengan guyub rukun menjalankan program-program yang sudah terjadwal. Power of emak-emak. Hasil penanaman sayuran dan betetnak ikan lele ini selain untuk mencukupi kebutuhan sendiri dan kelompok, juga dijual ke masyarakat yang membutuhkan dengan harga lebih murah dari pasar. Dana yang didapat bisa untuk pengembangan, bahkan sudah melakukan wisata sambil studi banding ke daerah lain.

Khusus di Kota Semarang, kami menggandeng komunitas “Konsultanik”, Konsultan Petani Organik, karena kegiatan KRPL memang full organik. Berbagai pelatihan, mulai membuat media tanam, pupuk organik cair, pupuk kompos, semai biji bahkan teknik okulasi berbagai tanaman buah juga dilakukan. Setelah program KRPL ini dianggap selesai, program lanjutannya adalah meningkatkan produktifitas lahannya dengan berbagai macam tanaman buah.

Program Pasca KRPL

Program lanjutannya adalah membuat “Desa Wisata Buah”. Ini sudah mulai dilakukan di desa Pokoh Kidul Kec. Wonogiri Kota dan di desa Ngroto Kec. Kismantoro Kab. Wonogiri. Program jangka menengahnya adalah membuat desa wisata buah Anggur. Pemilihan jenis buah ini karena dalam waktu 1 tahun dari penanaman, pohon sudah mulai produktif. Penanaman pertama dilakukan awal Februari 2020. Pelaksanaannya di masing-masing RT menanam pohon induk, dan lahan Bengkok seluas 5000m2 ditanami 1000 pohon anggur.

Di harapkan, bulan November 2020 mendatang, sebagian pohon sudah mulai berbuah, sehingga pelan tapi pasti, harapan mereka untuk meningkatkan taraf hidup akan tercapai, dan terwujudlah cita-cita membuat “Desa Wisata Buah Anggur”. Dan saya pun tetap support mereka, apapun kondisi saya dan mereka. Ikatan batin ini tak akan terputus.

Semoga. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*