Dalam rangka memperingati Hari Purbakala Nasional yang jatuh pada tanggal 14 Juni, Komunitas Kagama Rame-rame Mancal Pit (KaRMaPIT) menggelar gowes bertajuk “NgeBar Heritage”, Sabtu (22/6). Dimulai dari start di bunderan UGM, para peserta yang berjumlah sekitar 50 orang berpetualang menelusuri jejak kerajaan Mataram Islam, seperti Masjid Gede di Kotagede, serta Makam Ratu Malang dan Cagar Budaya Situs Kerto Keraton Sultan Agung yang berada di seputaran Pleret, Bantul.
Sekedar informasi, Hari Purbakala Nasional memperingati peristiwa penting lahirnya lembaga induk di bidang kepurbakalaan yang menjadi akar dari eksistensi lembaga yang menjalankan fungsi kepurbakalaan pada saat ini, yaitu Dinas Kepurbakalaan Hindia Belanda (Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch – Indie) yang dibentuk pada tanggal 14 Juni 1913. Jadi tahun ini adalah peringatan Hari Purbakala yang ke-111.
Kembali pada kegiatan “NgeBar Heritage” yang dihelat KaRMaPIT, pada saat berada di kompleks Makam Ratu Malang para peserta juga melakukan penananam beberapa bibit pohon. Hal itu sebagai bentuk dukungan KaRMaPIT kepada pelestarian lingkungan hidup.
Koordinator lapangan “NgeBar Heritage”, Agus Hartono yang akrab disapa Gushar mengatakan sejak awal kelahirannya, KaRMaPIT memang bukan hanya mengedepankan bersepeda sebagai gaya hidup sehat. KaRMaPIT ingin menunjukkan bahwa gowes tidak hanya sekedar olahraga, akan tetapi juga mesti memiliki visi dan kepedulian yang salah satunya kepedulian terhadap lingkungan dan heritage.
“Sebagai buktinya, pada kegiatan kali ini aktivitas olahraga, serta peduli heritage dan lingkungan kami kemas menjadi satu kesatuan,” ujar Gushar.
Gushar menambahkan, jadinya peserta gowes bukan hanya mendapatkan manfaat kesehatan dari bersepeda, namun juga mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, khususnya sejarah. Selain itu, menurutnya hal itu akan menanamkan kecintaan kepada situs-situ bersejarah.
“Dan pastinya akan timbul kepedulian untuk ikut menjaga kelestarian heritage peninggalan nenek moyang kita,” pungkas Gushar.