Oleh: Humas Kagama Kaltim
Dinas Koperasi dan UKM Kab. Jeneponto berkolaborasi dengan Kagama Pengcab Jeneponto Bantaeng Sulawesi Selatan dan Satgas Desa Inklusif Kagama menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (P2KUMK) bertema “Ecoprint Academy Berbahan Kain Tenun Tope”. Pelatihan yang dilaksanakan 8-10 Desember 2022 sebagai kegiatan di penghujung akhir tahun 2022 tersebut merupakan salah satu strategi yang dilaksanakan untuk memperkenalkan Jeneponto.
Pembukaan dilaksanakan di Ruang Pola Panranuanta, Gedung Sipitangari oleh Bupati Jeneponto, H. Iksan Iskandar, Kamis (8/12/2022). Sekaligus ia melakukan penandatangan MoU dengan Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam dan Maritim (BBIHPMM), Setya Diarta. Dalam sambutannya, H. Iksan menyampaikan apresiasi atas inisiasi dan kolaborasi yang dilaksanakan, serta pelatihan ini diharapkan berimplikasi pada penguatan UMKM serta bernilai positif pada perekonomian dan kemandirian masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Jeneponto sekaligus Ketua Pengcab Kagama Jeneponto Bantaeng, Mernawati, dalam sambutannya mengatakan dalam acara tersebut dibuka 3 kelas pelatihan dengan jumlah peserta 90 orang yang terbagi di kelas kewirausahaan, kelas teknologi informasi dan Ecoprint Academy Tope Series yang diikuti masing-masing oleh 30 orang. Peserta terdiri dari perwakilan pengrajin kain tenun tope di Desa Samataring, Desa Tombolo, Tolo selatan, Desa Datara, Desa Bululoe, serta perwakilan dari Dekranasda dan Komunitas Milineal Ekraf yang ada di Kabupaten Jeneponto.
“Kegiatan P2KUMK tersebut sebagai upaya inisiasi dan komitmen untuk mendorong dan meningkatkan nilai tambah potensi lokal dan penciptaan lapangan kerja baru di Kabupaten Jeneponto,” ujar Mernawati.
Mernawati menambahkan, selama ini kain tenun tradisional kafan atau Tope terbuat dari kapas yang dikenal di Jeneponto peruntukannya untuk jenazah. Sesuatu yang mistik akan diubah menjadi majestik.
“Ini merupakan langkah awal sebagai upaya merubah pola pikir dan sudut pandang masyarakat sekaligus kami lakukan untuk mempromosikan Jeneponto dalam upaya peningkatan kapasitas UMKM. Jeneponto juga masih ada potensi lain seperti kopi, rumput laut, jagung kuning, ubi kayu, dan garam. Namun belum memberi added value bagi daerah, Kita harap ke depan bisa kita ubah dari potensi menjadi kompetensi dan memiliki nilai tambah,” pungkas Mernawati.
Sementara itu salah satu narasumber, Ketua Pengda Kagama Kaltim, Lalu Fauzul Idhi dalam sesi materinya menyampaikan bahwa Satgas Desa Inklusif Kagama (SDIK) mempunyai banyak kegiatan. Salah satunya adalah menggelar Ecoprint Academy di beberapa kabupaten dan provinsi, yaitu Kutai Kertanegara, Balikpapan, Wonogiri, dan Jeneponto, menyusul Desa Sapit, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat yang merupakan program SDIK. Program lainnya yaitu sistem penangkapan / pemanenan air hujan, pengolahan bambu, desa data, dsb.
Pria yang akrab disapa Didiek itu menambahkan, Ecoprint Academy sebagai bagian untuk membantu meningkatkan nilai tambah dan mengubah pencitraan Tope menjadi sesuatu yang berbeda dengan proses yang tepat, dalam hal ini lewat ecoprint. Ia berharap dengan kegiatan tersebut akan merubah pola pikir warga desa peserta pelatihan, meningkatkan pengetahuan kaum wanita, menambah penghasilan, serta membuat ekologi dan lingkungan terjaga.
“Kami sangat senang dalam Ecoprint Academy kali ini kedatangan narasumber pakar ecoprint yaitu mbak Retno Setyaningsih, pemilik usaha Amung Godhong dari Magelang. Beliau menyampaikan materi pembuatan ecoprint yang komplit , mulai dari dasar yaitu scouring, mordanting, treatmen daun, menggulung kain, mengukus, masa oksidasi sampai fiksasi, dan kain siap dipasarkan,” pungkas Didiek.