Sabtu (19/12/2020) berlangsung webinar yang diselenggarakan oleh PP Kagama bersama Kagama Buah dan Hortikultura (KABUHOR) dengan tema “Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Mikroba”. Sebagai narasumber Dr. Ir. Jaka Widada, M.P., dosen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM, dan Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D., selaku Wakil Sekjen PP Kagama, berkenan memberikan pidato pembukaan. Sebagai moderator adalah Iqmal Tahir, dosen MIPA UGM yang juga warga Kabuhor, dan sebagai pembawa acara Safitriani.
Jaka Widada memaparkan tentang betapa pentingnya pembuatan pupuk organik berbasis mikrobioma, yang merupakan salah satu dari 4 kunci utama dari revolusi pertanian.
“Perkiraan jumlah penduduk dunia di tahun 2050 itu tembus 10 milyar jiwa, sehingga produksi pertanian harus naik 70 persen. Salah satu kuncinya adalah mikrobioma.” ungkap Jaka pada awal kesempatan.
Banyak ahli tanaman dan mikroba yang melakukan penelitian untuk mengembangkan mikroba. Untuk menunjukkan beberapa ilmuwan menganggap bahwa mikroba ini bisa mengatasi bencana kelaparan yang diperkirakan di 2050 mendatang, Jaka menampilkan sebuah buku yang ditulis secara ringkas oleh mereka yaitu “How Microbes Can Help Feed The World”.
Menurut Jaka mikrobioma bukan hanya sekedar mikro organisme yang ada di tanah ataupun tanaman, namun mereka bisa beraksi dan beraktifitas untuk berbagai proses kehidupan.
Jaka mengatakan, “Betapa pentingnya mikroba di muka bumi. Semua proses kehidupan bergantung kepada mereka. Namun mereka tidak tampak mata, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan mereka?”
Selanjutnya Jaka mulai menjelaskan tentang berbagai macam penggunaan pupuk mikrobioma. Menurutnya penggunaan pupuk mikrobioma tidak bisa dengan cara yang sama untuk setiap tanaman. Masing-masing tanaman mempunyai cara yang berbeda dalam penggunaan pupuk tersebut.
Saat ini Indonesia masih tertinggal dengan beberapa negara seperti Amerika, Belanda, dan Israel yang berhasil memanfaatkan mikrobioma lebih konsisten.
“Indonesia memang masih di tahap awal dalam memanfaatkan mikrobioma ini, sehingga harapannya nanti kita bisa mengejar ketertinggalan ini dengan membuat inoculant mikrobioma yang bisa menyelesaikan masalah di negara kita.” ungkap Jaka mengenai keadaan Indonesia dalam pemanfaatan pupuk mikrobioma.
Di akhir kesempatan Jaka Widada memberikan workshop pembuatan bioreaktor untuk pemanfaatan pupuk berbasis mikrobioma. Pembuatan bioreaktor ini memiliki ongkos produksi yang sangat murah dan bisa digunakan untuk lahan yang luas.
*) Materi webinar bisa dilihat di kanal Youtube Kagama Channel:
Leave a Reply