Wakil Walikota Bekasi Resmikan Pasar Noceng PePAK

Oleh: Teguh WS

Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto meresmikan program Pasar Noceng Peduli Pedagang Asongan dan Kecil (PePAK) dalam kunjungannya ke Pasar Noceng pagi ini, Kamis (15/10) di cluster 25 RT 02, Pondok Hijau Permai, Kota Bekasi (https://goo.gl/maps/qdatjXUc2so8dbqg8).

Peresmian tersebut ditandai dengan serah terima secara simbolis minyak goreng jerigen 5 liter kepada 2 pedagang gorengan yang pagi itu hadir bersama lebih dari 120 ibu-ibu dan anak-anak yang akan berbelanja di Pasar Noceng. Harga minyak goreng subsidi ini ditetapkan sebesar Rp.38.000,-/jerigen, dengan kemungkinan variasi antara 36 sampai 42 ribu rupiah, yang akan dibagikan kepada para pedagang asongan/kecil setiap 6 hari sekali.

Tri Adianto mengatakan, Pasar Noceng adalah ladang sedekah yang sangat bermanfaat untuk masyarakat yang selama pandemi Covid-19 ini menghadapi banyak kesulitan. Ia berharap agar semua ibu-ibu dan tim pengelola kegiatan ini tetap menjaga Kesehatan dengan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat. Kepada para pihak yang sudah mengupayakan kegiatan ini bisa berlangsung selama ini, Ia mengucapkan banyak terima kasih.

Sekilas Pasar Noceng

Pasar Noceng adalah kegiatan kepedulian sosial yang menyasar keluarga-keluarga miskin terdampak pandemi dengan cara menyediakan sayuran segar dan bahan-bahan pokok yang ditebus dengan harga serba 2000 setiap item. Nilai riil sayuran dan bahan pokok yang disediakan berkisar antara 3000 hingga 10000, dengan rata-rata sekitar 5000 per item atau 2,5 kali lipat dari uang yang dibayarkan oleh pembeli di pasar noceng.

Sejarah dan Jadwal Kegiatan

20 Juni 2020, diawali dengan berbagi sayuran gratis dengan nama “Kagama Canthelan” bagian dari program Kagama Care || Mulai 9 Juli 2020, kegiatan Kagama Canthelan bermetamorfosis menjadi Pasar Murah Serba 2000 Rupiah, yang kemudian dikenal sebagai PASAR NOCENG || 9 Juli – 22 Agustus, pasar noceng buka setiap 2 hari sekali || 25 Agustus – sekarang, pasar noceng buka setiap 3 hari sekali || Sudah terjadwal hingga Desember 2020. Untuk tahun 2021 akan dilanjutkan sesuai ketersediaan dana.

Tujuan Kegiatan dan Sasaran

Memperkuat ketahanan pangan warga miskin di masa pandemi dengan penyediaan sayuran segar dan bahan pokok berkualitas baik dengan harga terjangkau, sekaligus memberikan edukasi pentingnya sayuran bagi kesehatan.

Tim Pengelola dan Sumber Dana

Diinisiasi dan dikelola oleh sebuah tim kecil terdiri dari 9 orang, 2 diantaranya anak-anak muda. Tim membangun jaringan donasi dengan para donatur pribadi maupun Lembaga/komunitas, selain menggunakan dana dari internal tim. Pasar Noceng buka 3 hari sekali, menyediakan lebih dari 30 jenis sayur/bahan pokok terdiri lebih dari 700 item barang, dimana setiap pembeli boleh mengambil 5-7 macam barang.

Subsidi Tersalurkan

Setiap kali buka diserbu oleh ± 150 keluarga dari berbagai RT dan RW yang ada di sekitar lokasi Pasar Noceng bahkan pernah sampai 356 keluarga saat Pasar Noceng buka di sebuah desa kecil di ujung utara Karawang. Sejak lahirnya di 20 Juni hingga hari ini, nilai riil sayuran dan bahan pokok yang terdistribusi mencapai Rp. 144,65 Juta. Uang hasil penjualan yang dikumpulkan dari keluarga-keluarga yang belanja di Pasar Noceng mencapai Rp.53,27 Juta, sehingga jumlah subsidi yang sudah dibagikan melalui program ini mencapai Rp. 91,38 Juta.

Pasar Noceng Peduli Pedagang Asongan/Kecil (PePAK)

Di antara pembeli pasar noceng adalah pedagang asongan/pedagang kecil yang setiap hari membeli minyak goreng eceran dengan harga tinggi. Sementara modal menjadi persoalan mereka di tengah kesulitan masa pandemi dimana modal lebih banyak diserab untuk konsumsi sehari-hari. Untuk meningkatkan ketahanan dan kemampuan para pedagang asongan dan kecil, Tim pasar Noceng memutuskan untuk membuat Program Subsidi Minyak Goreng dan Tepung Murah, dengan harga lebih murah dari harga grosir dengan harapan akan memperkecil modal pedagang & meningkatkan margin keuntungan mereka.

Siapa yang Berhak Mendapat Subsidi?

Pedagang asongan/pedagang kecil yang mendaftar, beromset maksimal 6 juta rupiah per bulan. Dari 27 pendaftar yang sudah diverifikasi, omset bulanan rata-rata antara 2 juta hingga 5 juta rupiah. Omset digunakan untuk modal kembali dan menutup kebutuhan harian keluarga. Profil umum calon penerima subsidi: rumah kontrak, penghasilan tidak tetap berkisar 1 sampai 3 juta per bulan, tanggungan 2-7 jiwa/KK.

Program Subsidi Kuartal Pertama

Subsidi dimulai 15 Oktober 2020 sampai pertengahan Januari 2021 untuk 30 pedagang. Pedagang akan mendapatkan minyak goreng berkualitas sebanyak 5 liter/pengambilan dengan harga antara Rp.36.000,- – Rp.42.000,- atau sekitar 2/3 dari harga di pasaran. Subsidi minyak goreng murah diberikan setiap 6 hari sekali. Untuk kuartal ke-2 dan selanjutnya akan disesuaikan dengan ketersediaan dana.