Dalam rangka mempererat tali silaturahmi, UGM bersinergi dengan Kagama kembali menggelar acara syawalan di Balairung UGM, Sabtu (6/5/2023). Acara berjudul “Merawat Ukhuwah Meneguhkan NKRI” yang diadakan secara hybrid itu berlangsung secara khidmat dan meriah, dihadiri oleh puluhan orang dari civitas akademika UGM dan kawan-kawan Kagama. Turut hadir pula di balairung Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D., dan Waketum II PP KAGAMA, Anwar Sanusi, Ph.D., serta Sekjen PP Kagama, Dr. AAGN Ari Dwipayana yang hadir secara daring.
Dalam kata sambutannya, Ari Dwipayana mengatakan acara syawalan sinergi UGM – Kagama yang digelar setelah hari raya Idul Fitri merupakan tradisi yang sangat baik bagi kita semua. Syawalan dirayakan UGM bersama Kagama menunjukkan bahwa kita semua bersaudara. Tidak melihat latar belakang agama dan suku bangsa, semuanya ikut merayakan dan bergembira dalam suasana syawalan.
Menurutnya syawalan UGM – Kagama adalah spirit ukhuwah yang sebenarnya, bukan hanya sekedar ukhuwah islamiyah namun juga ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.
“Ini adalah ukhuwah yang harus kita jaga kebersamaannya, baik di masa kini maupun masa yang akan datang,” pungkas Ari.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D. memberikan kata sambutan
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ova mengaku senang bisa ikut syawalan UGM – Kagama. Ia percaya bahwa kuatnya hakekat syawalan tercermin dari eratnya tali persaudaraan di antara keluarga besar UGM dan Kagama.
“Saya berharap mudah-mudahan momen saling memaafkan ini menjadi momen istimewa dan membuat kita masuk ke hari-hari baru yang lebih cerah tentunya,” ujar Prof. Ova.
Senada dengan Prof. Ova, Anwar Sanusi mengatakan bahwa lebaran adalah momentum yang sangat tepat untuk saling membuka pintu maaf bagi siapapun. Mudah-mudahan sama dengan bulan Syawal, yang artinya bulan peningkatan, semoga amal ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan akan menjadi bekal bagi kita meningkatkan pengabdian kita sebagai khalifah di muka bumi ini.
“Seperti yang dikatakan oleh bli Sekjen Ari bahwa Idul Fitri ini adalah momentum kita bersama untuk menguatkan tali-tali silaturahmi kebangsaan. Sehingga apapun perbedaannya masih tetap dalam ikatan ukhuwah kebangsaan yang mudah-mudahan akan bisa terus kita pelihara untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju,” pungkas Anwar.
Kepala BPIP, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D. sedang memberikan ceramah
Sebagai acara puncak adalah ceramah yang disampaikan oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D. Ia membahas mengenai keteguhan integrasi NKRI.
Di awal pemaparan Prof. Yudian menjelaskan halal bihalal sebagai ijtihad politik Presiden Soekarno.Tahun 1948 ketika Indonesia masih dilanda pergolakan, Bung Karno berpikir bagaimana menciptakan rekonsiliasi politik untuk semua kalangan. Dengan dibantu pemikiran KH. Abdul Wahab Hasbullah ditemukanlah ajang pertemuan yang bukan sekedar silaturahmi, sebagai perekat kuat berbangsa dan bernegara, yang kemudian dikenal dengan istilah halal bihalal.
“Ini harus kita pahami dulu, karena meminta maaf itu tidak mudah, dan memberikan maaf juga tidak mudah. Ketika kumpul bersama saling memaafkan akan lebih mudah daripada secara pribadi,” ucap Prof. Yudian.
Prof. Yudian menambahkan, setelah lebaran dan saling memaafkan lewat halal bihalal, kita kembali ke kondisi fitrah. Yaitu, kembali suci dari dosa sosial.
Di akhir ceramah, Prof. Yudian mengatakan masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan dan budaya yang beragam, termasuk dalam konteks keagamaan, salah satunya adalah tradisi halal bihalal. Nilai-nilai Pancasila dan NKRI merupakan perwujudan dari budaya tersebut.
“Karenanya, untuk mewujudkan integrasi bangsa yang kuat, perlu adanya pola pikir dan kebiasaan yang mendukung persatuan bangsa. Melalui sinergi UGM – Kagama, mendukung adanya integrasi tersebut dengan terus memberikan dampak bagi masyarakat di berbagai bidang keahlian,” pungkas Prof. Yudian.
Performance GP Voice dengan bintang tamu Prof. Ova & Warek Arie Sujito
Acara syawalan tidak hanya berisi sambutan dan doa, namun juga berisi acara hiburan menampilkan vokal grup GP Voice dengan menggandeng bintang tamu spesial Prof. Ova dan Warek Arie Sujito. Lalu ada pula lelang foto yang hasilnya disalurkan melalui Beasiswa Gadjah Mada Peduli.
Pada kesempatan syawalan kali ini diumumkan donasi buat beasiswa total terkumpul sebesar Rp. 166 juta. Dana beasiswa sudah diserahkan kepada 59 mahasiswa, sebagai bentuk kepedulian UGM – Kagama terhadap keberlanjutan pendidikan generasi penerus bangsa.