Pada peringatan hari ulang tahun Majestic-55 yang ke-44, Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo hadir dan secara simbolis melakukan penanaman pohon di sekitar pos pendakian Mawar, Gunung Ungaran, Jawa Tengah, Jumat (5/5/2023). Majestic-55 yang merupakan singkatan dari Mahasiswa Justicia Club, adalah organisasi pecinta alam mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang didirikan pada tanggal 5 Mei 1979.
Total pohon yang ditanam ada 200-an bibit. Jenisnya beragam, mulai bibit pohon kluwek, hingga pohon tabebuya. Selain penanaman pohon, ada acara pelepasan 44 ekor burung, sebagai simbol usia Majestic-55. Burung yang dilepasliarkan, merupakan burung hasil sitaan dari BKSDA Jateng.
Dalam kata sambutannya, Ganjar mengatakan agenda penanaman pohon dan pelepasan burung adalah bentuk kepedulian Majestic-55 kepada kelestarian alam. Dalam hal ini pelaksanaannya menggandeng lembaga pemerintah terkait, seperti BKSDA, Dinas LHK Jateng, Perhutani, dll.
“Setiap tanggal 5 Mei kita selalu memperingati ultah Majestic-55. Tempatnya pindah-pindah, dan kali ini giliran di Gunung Ungaran,” ucapnya.
Ganjar mengaku bangga pernah bergabung dalam Majestic-55. Ia sempat menjadi ketua selama 2 tahun yaitu periode 1988-1990. Ia sangat senang peringatan hari jadi kali ini dihadiri oleh dari yang paling senior (angkatan 1974) sampai dengan anggota terkini yaitu mahasiswa baru yang baru saja selesai mengikuti pendidikan dasar-dasar kepecintaalaman (Diksar) di Majestic-55. Mewakili peserta awal, salah satunya adalah mantan wakil rektor dan Ketua Kahgama, Prof. Paripurna P. Sugarda yang merupakan alumnus FH UGM angkatan 1977.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan menginspirasi agar ke depannya semakin banyak orang yang peduli pada pelestarian alam. Kami bukan hanya sekedar menanam, tapi kami harus memastikan tanamannya tumbuh dengan baik,” pungkas Ganjar.
Sementara itu salah satu anggota awal Majestic-55 yang juga merupakan sahabat Ganjar, Hari Istata yang akrab disapa Siwedh, mengatakan peringatan HUT Majestic-55 yang ke-44 kali ini sungguh luar biasa. Karena dihadiri oleh lintas angkatan yang sangat jauh jaraknya, dari anggota yang paling senior sampai anggota terkini.
Menurutnya, kepengurusan Majestic-5 sejak didirikannya sampai dengan yang sekarang, masih nyambung terus tanpa terputus. Hal ini menunjukkan bahwa proses regenerasi berjalan dengan sangat baik.
“Saya sebagai anggota Majestic-55 sejak tahun 1984, benar-benar merasakan bagaimana para senior menggembleng para juniornya dengan penuh dedikasi dan penuh rasa tanggung jawab,” ujar Siwedh.
Siwedh menambahkan, selain hal teknis yang berkaitan dengan kepecintaalaman seperti mountainering, caving, rock climbing, dll, di Majestic-55 juga dididik mulai dari pemahaman tentang begitu kayanya sumber daya alam bangsa ini yang harus dilestarikan untuk anak cucu ke depannya, tentang kesadaran kepedulian kepada masyarakat pedesaan yang hidup di bawah garis kemiskinan, tentang cinta tanah air dan bela negara, keorganisasian serta kepemimpinan atau leadership.
“Tentunya saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan organisasi pecinta alam Majestic-55 FH UGM yang sudah berusia 44 tahun ini,” pungkas Siwedh.