Gempa magnitudo dalam getaran cukup hebat mengguncang Sulawesi Barat pada hari Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 02. 28 WITA dan disusul sehari kemudian pada hari Sabtu (16/1/2021) sekitar jam 07.31 WITA. Gempa memporakporandakan banyak lokasi khususnya wilayah Mamuju dan Majene, Banyak jatuh korban baik yang meninggal maupun luka-luka. Tidak terhitung bangunan gedung dan rumah yang hancur lebur rata dengan tanah. Hampir 20 ribu jiwa mengungsi ke daerah yang aman.
Seperti menghadapi bencana-bencana alam sebelumnya, Kagama Care (KC) melakukan penggalangan dana. Dalam menyalurkan bantuannya KC melakukan sinergi dengan Kagama Sulsel dan Kagama Sulbar. Sinergi 3 lembaga tersebut segera bergerak cepat dengan membuka posko di SMA 3 Majene, yang mana di tempat itu juga merupakan tempat penampungan pengungsi dari Mamuju dan Malunda yang rumahnya rata-rata rusak berat. Posko berfungsi untuk base camp para relawan dan menampung barang-barang bantuan. Apabila sudah banyak barulah diangkut ke lokasi bencana pakai mobil.
Pada hari Rabu (20/1/2021) Asniar Khumas, mewakili Kagama berkesempatan menyerahkan langsung bantuan ke posko. Ia menggandeng serta para donatur lainnya dari Ikatan Alumni SMANSA Parepare 1991, Ikatan Alumni SMP Negeri 2 Parepare 1988, dan Rumah Belajar Cinta Damai Parepare.
Barang bantuan yang dibawa adalah berdasarkan observasi kunjungan sebelumnya ke lokasi bencana yaitu berupa terpal, tikar, sembako, peralatan mandi & mencuci, lauk pauk, tissue, masker, pembalut, balsem, vitamin, dll. Lalu ada juga barang khusus untuk kebutuhan bayi berupa minyak telon, susu formula, bedak, kelambu, dsb.
Semua item yang dibutuhkan sudah ada, namun menurut Asniar jumlah paketnya masih perlu ditambahkan. “Kami berusaha mengirimkan semua jenis bantuan yang dibutuhkan. Kekuatan kita adalah berkolaborasi. Yang sangat kita butuhkan adalah tenaga relawan untuk pengadaan bantuan karena itemnya sangat beragam.” demikian ungkap Asniar.
Markotop. Bangga