Bertempat di Auditorium Harjono Danoesastro digelar puncak rangkaian dies natalis Fakultas Pertanian (Faperta) UGM yang ke-76, Selasa (27/9/2022). Ada beberapa acara pokok yang menyertainya, yaitu digelarnya rapat senat terbuka, laporan tahunan Dekan Faperta, orasi ilmiah oleh direktur utama holding PTPN III, pemberian penghargaan kepada purna karya dan insan berprestasi Faperta, dan peluncuran program-program strategis Faperta.
Dari beberapa program strategis yg diluncurkan, ada satu yang sangat spesial dan begitu bermanfaat, yaitu diperkenalkannya Yayasan Dana Abadi Beasiswa Prof. Harjono Danoesastro. Yayasan tersebut merupakan gagasan bersama antara Fakultas Pertanian dengan alumninya yang bergabung dalam wadah bernama Kagama Pertanian. Tujuan utama pendiriannya adalah mengumpulkan dana dan kemudian disalurkan kepada mahasiswa/i yang secara akademis berprestasi namun secara ekonomi kurang beruntung.
Sebenarnya program beasiswa tersebut sudah berjalan selama 3 tahun. Yang menjalankan adalah Pengurus Pusat Kagama Pertanian. Setiap tahun ada 5-6 mahasiswa/i yang mendapatkannya.
Fakultas Pertanian dan PP Kagama Pertanian mempunyai keinginan yang sama, bahwa program harus bisa berlanjut sepanjang masa. Oleh karena itu dibentuklah yayasan yang bertujuan mengumpulkan dana dari alumni dan donatur, kemudian menempatkan dana tersebut dalam surat berharga pemerintah, supaya aman. Dari kupon yang didapat akan disalurkan dalam bentuk beasiswa.
Hari Hardono, alumnus Faperta angkatan 1981 yang merupakan Ketua PP Kagama Pertanian, mengatakan saat peluncuran yayasan terkumpul “dana awal” sejumlah angka yang fantastis, yaitu Rp. 581 juta. Berasal dari kas dana beasiswa PP Kagama Pertanian sebesar Rp. 400 juta, sumbangan angkatan 81 Faperta UGM sejumlah Rp 81 juta, dan dan sumbangan dari Saraswanti Group senilai Rp. 100 juta.
“Alhamdulillah, puji Tuhan, kawan-kawan alumni masih banyak yang peduli dengan adik-adik kelasnya yang membutuhkan bantuan. Semoga program ini bisa berjalan lancar dan bisa bermanfaat sesuai yang dicita-citakan. Amin,” ujar pria yang akrab disapa Hardon itu.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., mengatakan melalui beasiswa, generasi muda mendapat kesempatan mewujudkan cita cita untuk pribadi, bangsa dan negara Indonesia. Beasiswa juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan kelompok masyarakat miskin dan kaya, karena dengan pendidikanlah perubahan sosial dapat terjadi.
“Adanya beasiswa di Faperta akan sangat mendukung hal tersebut di atas, mengingat banyak mahasiswa yang berasal dari desa dan anak-anak petani,” pungkas Jaka Widada.