Sejak terbentuknya pada bulan April 2016, sampai saat ini Komunitas Adiswara Gadjah Mada di bawah kepemimpinan Rita Kusuma Prabandari telah banyak sekali menghasilkan karya. Hal itu sesuai dengan visinya yaitu menjadi komunitas yang terus berkarya dengan melibatkan sebanyak mungkin unsur alumni melalui kegiatan seni, khususnya musik dan nyanyi.
Bahkan ketika badai pandemi melanda, Adiswara masih tetap produktif berkarya. Mereka menyiasati keadaan dengan membuat video lagu-lagu yang melibatkan anggota Adiswara semua chapter atau wilayah. Juga membikin konser virtual choir, salah satunya yang fenomenal adalah Konser Virtual Kagama Berdonasi berjudul “Ora Iso Mulih” yang dihelat pada tanggal 22 Mei 2020 sebagai ajang penggalangan dana untuk mereka yang terdampak Covid-19. Dalam event yang berkolaborasi dengan Kagama Beksan tersebut mampu mengumpulkan donasi yang cukup fantastis yaitu Rp. 100 juta.
Untuk kegiatan pentas offline, Adiswara juga pernah menggelar konser beberapa kali. Namun kata Rita, event akbar terakhir yang digarap Adiswara adalah Konser Simfoni Layar Perak Indonesia (SLPI) di Teater Nusa Indah Balai Kartini, Jakarta, pada tahun 2017 silam. Saat itu banyak sekali anggota Adiswara dari berbagai kota yang terlibat.
“Itu sudah begitu lama yaitu 5 tahun yang lalu. Maka ketika ada undangan untuk tampil di event Festival Kota Lama Semarang (FKLS), teman-teman Adiswara sangat antusias mengikutinya,” ucap Rita.
Menurut Rita, meski panggungnya tidak sebesar jika mereka menggelar event sendiri, tapi merupakan sebuah kesempatan untuk melibatkan sebanyak mungkin anggota. Event tersebut bisa menjadi kesempatan ajang berkumpul perwakilan chapter dari berbagai kota.
Ketika tawaran pentas di Semarang digulirkan, teman-teman dari Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Purwokerto, dan Pekanbaru langsung menyanggupinya. Mereka dengan penuh semangat berlatih di kotanya masing-masing dengan panduan yang sudah direkam dalam sebuah video.
Hasilnya, saat Adiswara tampil pada Festival Kota Lama Semarang di Laroka, Kota Lama, Sabtu (24/9/2022), penampilannya tidak mengecewakan. Dua puluh empat penampil rata-rata sudah tidak muda lagi, namun mampu perform prima sepanjang 20 menit secara non stop menyuguhkan 2 lagu dalam format medley, yaitu medley lagu daerah nusantara dari Toba sampai Papua dan medley Kahitna Selection, kumpulan lagu pop karya Yovie Widiyanto.
Begitu usai, tepuk tangan penonton begitu bergemuruh. Pujian juga datang dari panitia acara, bahkan mereka sudah menyatakan ketertarikannya untuk mengundang Adiswara lagi pada tahun depan.
“Kami merasa tersanjung panitia mengapresiasi penampilan Adiswara dan mereka sudah menawarkan kepada kami untuk tampil di FKLS tahun depan. Semoga kami bisa memenuhinya,” ucap Rita bangga.
Rita menambahkan, ke depannya Adiswara sudah menyusun rencana untuk membuat event lagi berkolaborasi dengan Komunitas Kagama lainnya. Mengenai kapan dan bagaimana bentuk kolaborasinya ia mengatakan tunggu saja tanggal mainnya.
Selain itu dalam waktu dekat Adiswara akan membuat sebuah video lagi. Shotingnya akan dibuat di berbagai kota yang nantinya kemudian akan dimixing dijadikan satu kesatuan video utuh.
Sebagai awalannya, pada hari Minggu (25/9/2022), Rita mengajak kawan-kawan Adiswara yang tampil di FKLS, melakukan shoting pengambilan gambar di lokasi wisata Rumah Akar, Kota Lama, dan “Puri Gedeh”, rumah dinas Gubernur Jawa Tengah. Setelah selesai shoting, barulah mereka saling memberikan salam perpisahan untuk kembali ke kota masing-masing, dengan meninggalkan kenangan yang begitu mendalam.
“Matur nuwun buat sahabat Adiswara semua atas dukungannya. Tanpa peran serta kalian tentulah acara ini tidak akan terlaksana. Juga terima kasih tak terhingga kepada mas Ketum Ganjar Pranowo, dan mas Waketum 1 Budi Karya Sumadi atas dukungannya selama ini kepada Adiswara,” pungkas Rita.