Musda KAGAMA Jawa Barat Menetapkan Dodo Suhendar Sebagai Ketua

Bandung – Minggu 26 Januari 2020 di Gedung Mojopia Barat, Kampus Corporate Telkom University, Bandung digelar Musyawarah Daerah (Musda) KAGAMA Jawa Barat. Musda diikuti oleh 200 orang yang terdiri dari 2 Pengcab (Pengcab Cirebon dan Kota Depok) dan 2 komunitas (Komunitas Bandung Raya dan Bogor Raya), serta anggota Pengda Kagama Jabar sendiri. Tamu undangan yang hadir semua anggota Kagama Jabar. Dari Kagama Pusat berkenan hadir Waketum PP Kagama Anwar Sanusi.

Keputusan Musda adalah menyatakan demisioner kepengurusan yang lama dan memilih ketua yang baru periode 2020 – 2025 , yaitu Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Dodo Suhendar, MM (Fakultas Kedokteran Umum 1983). Selain itu juga membentuk tim formatur yaitu Dodo Suhendar sebagai ketua formatur, Yoeswar Darisan (Fakultas Kedokteran 1975), Mus Danang Danardono (FIB 1988), Ahmad Buchori (FISIPOL 1990), Abdul Muhaimin (FEB 1995) dan Heru Subagja (FISIPOL 1996).

Dalam kata sambutannya Wakil Ketua Umum PP KAGAMA, Anwar Sanusi menegaskan akan terus mendorong peran Pengda, Pengcab maupun KAGAMA Komunitas. Anwar berharap kegiatan-kegiatannya terus semakin meningkat dan beragam sehingga KAGAMA Jawa Barat bisa semakin bermanfaat baik buat internal anggota KAGAMA sendiri maupun masyarakat luas.

Berikut ini point-point sambutannya:

  1. Apresiasi Kepada pengurus daerah Kagama Jawa barat dengan serius telah bersedia menyelenggarakan Musda. Moment ini tentu sangat dinanti-nantikan oleh anggota Kagama Jawa Barat.
  2. PP Kagama pada periode ini akan terus mendorong pengurus daerah, pengurus cabang dan komunitas untuk melakukan penyegaran kepengurusan yang masa baktinya telah habis, tujuannya selain untuk melakukan kaderisasi, tetapi juga mendorong agar muncul wajah2 baru untuk terlibat, menyegarkan, menggairahkan, memajukan agar KAGAMA ini jadi rumah yang nyaman untuk kita semua alumni Universitas Gadjah Mada.
  3. Musda juga menjadi penting agar Pengurus daerah, cabang, komunitas terus bertumbuh. Juga kegiatan-kegiatannya terus meningkat, frekuensi, intensitas dan ragamnya.

    Saya percaya, Bapak Ibu dan saudara-saudara semua memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih untuk menggairahkan KAGAMA, tapi juga membuat inisiatif-inisiatif yang berdampak. Berdampak tidak saja bagi saudara-sauada kita Alumni, Anggota KAGAMA, tapi juga saudara-saudara kita di luar sana yang membutuhkan.
  4. Arah Kagama kedepan yang dituangkan dalam GBHK hasil Munas XIII.

    Di Munas lalu kita sempat membahas dan menyepakati arah perkembangan KAGAMA dalam 15-20 tahun ke depan. Garis-garis Besar Haluan KAGAMA, GBHK. Ini saya kira baik sekali untuk memberikan arah ke mana kita akan melangkah sebagai organisasi alumni dalam beberapa tahun ke depan, sedikit agak melampaui masa kepengurusan kita. Ke mana kita akan menuju dalam lima tahun ke depan? Secara umum GBHK dapat saya ringkas begini. KAGAMA ini kita inginkan:

    Pertama, kita mau agar KAGAMA ini sebagai organisasi kokoh (KAGAMA kuat secara organisasi). Itulah yang kita lakukan sejak lima tahun lalu, Konsolidasi di mana-mana. Kepengurusan terbentuk. Tujuannya? Ngumpul, mengumpukan potensi yang ada. Di berbagai daerah, di luar negeri kita dorong, dan kita respon untuk yang pro-aktif. Kita bikin kartu alumni, kerja sama dengan berbagai pihak…. Semua itu untuk tujuan konsolidasi. Ini kita galakkan sejak 2014, sampe sekarang ini. Semboyan kita dalam konsolidasi, “Guyub, rukun, gayeng”.

    Kedua, kita mau agar KAGAMA ini setelah ngumpul ya migunani, berdampak, impactful. Saya kira kita ini seringkali terlalu UGM untuk mengakui bahwa potensi kita hebat-hebat.

    Nah mari ayo kita galang potensi-potensi yang diam-diam ini, yang dimiliki oleh para alumni itu, kita galang untuk jadi kerja-kerja kolektif yang berdampak. Berdampak tidak saja bagi kita sesama alumni, atau adik-adik kita yang masih mahasiswa, tapi juga bagi masyarakat.

    Ketiga, kita mau dampak-dampak positif yang kita harapkan tadi itu terbangun berkesinambungan. Kita hadir migunani itu kita harapkan hanya sekali saja lalu berlalu… Kita ingin agar kita hadir, kegiatan yang kita galang, usaha-usaha yang kita upayakan migunani tadi itu, kita upayakan berdampak tadi itu, kita upayakan impactful tadi itu, bisa tumbuh, berkembang, berkesinambungan.

    Ini mungkin proyeksi yang sedikit agak panjang… Barangkali pada periode setelah kita. Tapi saya kira bisa kita mulai lakukan, galakan dalam lima tahun ke depan.

Foto: Arinto Nurcahyono & Laode Muhammad Untung

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*