Oleh: Rosana Hariyanti
Bli Ode Purnama, salah seorang instruktur tetap Nusantara Beryoga Bersama Kagama (NBBK), kali ini memberikan latihan yang ditujukan bagi keseimbangan tubuh. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, keseimbangan tubuh sangat diperlukan. Oleh karena itu, yoga dan jenis olahraga lain dapat menjadi sarana untuk melatihnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam latihan keseimbangan adalah fokus pada pengamatan tentang badan dan pusat keseimbangan , serta mengamati nafas. Ini tidak berarti bahwa kita harus menahan nafas. Yang dimaksud adalah bahwa pikiran tidak terlalu banyak mengatur , namun hanya mengamati.
Dalam melatih keseimbangan, kaki adalah bagian yang sangat penting. Apabila keseimbangan dan fleksibilitas kaki terganggu, maka hal itu berdampak pada bagian tubuh lainnya terutama tulang belakang. Hal ini bisa mengakibatkan pinggang cepat merasa pegal bahkan berpotensi menimbulkan cedera. Selanjutnya, perlu juga melatih kombinasi keseimbangan yang lain seperti tangan dan kaki. Keseimbangan tangan memerlukan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi. Rasa takut akan selalu muncul jika kita mencoba pose yang sedikit menantang. Dalam hal ini kita hanya perlu mencoba untuk melewatinya serta mengamati batasan-batasan rasa takut tersebut.
Keseimbangan badan dan ketenangan dalam melakukan pose-pose tersebut hanya bisa dicapai melalui latihan rutin. Setelah menemukan caranya dan menikmati posenya, maka kita akan sadar bahwa kekuatan fisik tidak lagi menjadi hal utama pada saat melakukan gerakan keseimbangan kaki, tangan, atau kombinasi keduanya.
Lebih lanjut lagi, Bli Ode memaparkan bahwa secara umum manfaat pose keseimbangan dasar adalah:
- Memperkuat tulang belakang sekaligus meningkatkan keseimbangan dan ketenangan.
- Meningkatkan dan membantu koordinasi syaraf otot.
- Memperkuat ligamen dan tendon kaki.
- Memperkuat lutut dan melonggarkan sendi pinggul.
- Meringankan keluhan linu pada pinggul dan telapak kaki
- Pikiran menjadi stabil, fleksibel, dan sabar sehingga konsentrasi meningkat dan seluruh kemampuan mental menjadi aktif.
- Belajar untuk memahami dan mengamati batas-batas takut dan mengurangi ketegangan.
Seperti biasanya, latihan NBBK pada hari Minggu tanggal 4 Oktober 2020 yang digelar secara daring ini diikuti oleh lebih dari 50 orang peserta. Salah satu peserta adalah Dian Riasari yang berdomisili di Malang. Sari, panggilan akrabnya, mengaku sebagai seorang ibu rumah tangga. Namun demikian, di sela kesibukan domestiknya, ia adalah seorang penulis yang cukup produktif menerbitkan buku, baik antologi puisi karyanya sendiri maupun berupa book chapter bersama komunitas penulis yang diikutinya. Selain itu, ia tercatat sebagai anggota aktif Kagama Beksan Malang. Ibu dua orang anak yang beranjak remaja ini mengetahui informasi tentang yoga sejak tahun 2019. Namun, ia belum pernah mencobanya karena merasa ragu akan mampu melakukan gerakan-gerakan yang meliuk-liuk seperti yang dilihatnya waktu itu. Keraguan itu terhapus ketika seorang teman mengajaknya untuk ikut latihan yoga. Ia pun jadi ketagihan.
Sangat disayangkan bahwa rasa senang itu terputus akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ditutupnya sanggar yoga tempatnya berlatih, sampai suatu saat ia mulai mengikuti latihan rutin NBBK yang digelar secara virtual. Berbekal pengetahuan dasar tentang yoga, ia memberanikan diri berlatih sesuai jadwal dan mengulangnya lagi minimal satu kali melalui kanal Youtube.
Ternyata ia tidak banyak mengalami kesulitan karena yoga virtual NBBK memberikan latihan gerakan-gerakan dasar. Sejak ikut yoga, ia merasa bahwa tubuhnya lebih segar dan lentur. Kalau dulu ia rutin pijat seluruh badan, sekarang pegal-pegal seluruh tubuh justru hilang dengan beryoga. Jika sebelumnya ia merasa pundaknya mulai bungkuk, kini ia tahu bagaimana cara meratakan perut, meluruskan punggung, dan membuka pundak. Meskipun pada awal latihan ia sering mengalami pusing dan mual, sedikit demi sedikit keluhan itu sudah tidak muncul kembali.
Manfaat lain yang dipetiknya adalah perubahan pola pikir. Saat ini yang ada dalam pikirannya adalah keinginan untuk sehat sehingga ia mulai mengatur pola makan dan aktivitas. Perubahan tersebut memberikan manfaat yang sangat signifikan sebab kini ia sudah bisa mengatasi sakit maag dan hipotensi yang sering dialami sebelumnya.
Sari berharap akan bisa terus berlatih Bersama NBBK. Ia tidak muluk berharap akan mencapai target pengusaan pose-pose yang tadinya disebut “meliuk-liuk”. Yang penting baginya adalah bergerak sesuai dengan arahan instruktur agar kesehatan dan keseimbangan tubuhnya tetap terjaga.
Leave a Reply