Akibat pandemi Covid-19 membuat kita lebih banyak tinggal dan melakukan aktifitas di rumah. Termasuk anak-anak yang terkungkung di rumah saja tidak bisa leluasa main keluar, yang mana hal itu tentu saja membuat mereka bosan. Banyaknya waktu berkumpul di rumah semestinya menjadi momen berharga bagi anggota keluarga menjalin komunikasi. Mereka akhirnya melakukan berbagai aktivitas yang sebelumnya terlupakan, seperti berkebun, memasak, membuat kerajinan, membersihkan, memperbaiki rumah, dll. Tapi lama-lama kegiatan rutin tersebut juga menimbulkan rasa jenuh karena hanya terbatas di lingkungan dalam rumah. Secara fisik sangat minim untuk bisa berjumpa teman, tetangga, dan sanak keluarga yang lain.
Kondisi demikian memberikan inspirasi untuk melakukan kegiatan yang melibatkan banyak keluarga namun tetap mengindahkan protokol kesehatan. Pemilihan kontes lukis karena mudah dan praktis pelaksanaannya. Kegiatan keluarga selama pandemi tergambarkan dalam karya lukis. Internet digunakan sebagai media berbagi pengalaman tersebut.
Maka terciptalah kolaborasi antara Kagama Care, Tlatah Bocah (Lembaga yang bergerak dalam bidang anak dan kebudayaan), Rumah Alumni UGM dan Alpad88 (Perkumpulan Alumni SMAN 3 Padmanaba Jogjakarta angkatan 88), untuk mengeksekusi ide tersebut. Menurut Gunawan Julianto (FEB ’88), ketua panitia lomba sekaligus pimpinan Tlatah Bocah, maksud dan tujuan lomba adalah untuk mengasah kreativitas dan kemampuan melukis anak-anak, sekaligus sarana berbagi suka duka keluarga selama pandemi Covid-19, serta untuk meningkatkan momen keluarga berkumpul lebih berkualitas. Juga sebagai media dokumentasi kreativitas keluarga dari sudut pandang anak-anak melalui karya lukis, yang pada akhirnya berujung pada pameran karya lukis untuk apresiasi, inspirasi, dan pembelajaran tentang kreativitas bagi keluarga lain melalui media daring.
Gunawan menerangkan pendaftaran kontes lukis nasional anak usia SD bertema “Kreativitas Keluargaku di Rumah Saat Pandemi Covid-19” dimulai dari tanggal 20 Juli 2020 hingga berakhir 15 September 2020. Karya lukis harus berwarna, memakai alat lukis bebas (krayon, pensil warna, cat air, spidol, dll) pada media kertas A3 (29.7 cm x 42.0 cm). Selama sekitar 2 bulan masa pendaftaran jumlah peserta yang tertarik ikut lomba ada 1100 orang dari 30 propinsi, semuanya anak usia SD dari kelas 1 s/d 6. Dari masing-masing kelas akan dipilih 4 terbaik berdasar pilihan juri yang akan mendapatkan sekedar penghargaan seperti sertifikat, piala, alat tulis dan sejumlah uang dalam bentuk tabungan.
Meski hadiahnya relatif tidak besar, namun para peserta tetap semangat mengirimkan karyanya secara daring. Gunawan melihat potensi anak-anak berkarya di seni lukis dari daerah terpencil dan luar Jawa sungguh hebat-hebat. Banyak yang pada tanggal 1 Oktober 2020 yang lalu dinyatakan lolos 50 besar. Dengan semangat pula mereka mengirimkan karya mereka berbentuk hard copy kepada sekretariat panitia dengan alamat Rumah Alumni UGM Bulaksumur Blok D 5 Yogyakarta. Rencananya setelah pengumuman para pemenang pada tanggal 30 Oktober 2020 yang akan datang, karya yang terpilih akan dipamerkan agar diapresiasi oleh publik. Mengenai tempat pameran dan waktu akan ditentukan kemudian, dengan perkiraan di Yogyakarta pada periode 1 November – 31 Desember 2020
Menurut Gunawan, ide kontes lukis nasional anak yang digagas Kagama Care dan Tlatah Bocah menarik perhatian banyak pihak. Sudah ada 2 sponsor utama yang bersedia menyediakan bantuan untuk kepentingan hadiah, yaitu Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) yang legal secara aman, ramah lingkungan, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta PT Bukit Asam Tbk, perusahaan energi kelas dunia yang peduli dan ramah lingkungan.
Mewakili perusahaanya, Joko Pramono, Direktur SDM PT Bukit Asam Tbk, menjelaskan alasannya mengapa pihaknya tertarik menjadi sponsor. Yaitu mereka selalu mendukung semua kegiatan yang penuh kreativitas dan inovasi, seperti yang dilakukan oleh anak-anak lewat kontes lukis tersebut. Anak-anak generasi penerus adalah simbol kesinambungan bangsa, di mana hal itu senada dengan visi dan nilai kerja PT Bukit Asam yang berprinsip triple bottom line, yang merupakan sebuah konsep pengukuran kinerja suatu usaha secara “holistik” dengan memperhatikan ukuran kinerja ekonomis berupa perolehan profit, ukuran kepedulian sosial, dan pelestarian lingkungan.
Jadi PT Bukit Asam tumbuh berkembang bersama lingkungan, serta kinerjanya berkelanjutan dengan memadukan antara faktor manusia dengan alam. Harmonisasi yang kuat antara 2 faktor tersebut diyakini akan memperkuat kinerja keuangan dengan sendirinya.
Gunawan sangat berterima kasih kepada semua fihak yang telah mendukung even kontes lukis yang diselenggarakannya, termasuk kepada pihak sponsorship. Ucapan terima kasih khusus ditujukan buat Dr. Drs. Timbul Raharjo, M.Hum., Dekan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, yang telah berkenan menjadi konsultan acara. Juga kepada teman-teman ISI Yogyakarta yang bersedia menjadi juri, serta PT Karya Eka Nala, perusahaan IT dalam penyediaan sistem cerdas di berbagai bidang, yang telah banyak membantu dalam penyebaran informasi kepada khalayak luas.
Leave a Reply