Oleh: Humas Kagama Sumut
Ada yang manarik dari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 yang digelar UGM di Balairung, Sabtu (17/8). Rektor UGM, Prof. Ova Emilia terlihat mencolok mengenakan busana daerah warna merah menyala. Rektor rupanya memakai pakaian adat dari Sumatra Utara, tepatnya baju tradisional masyarakat Suku Karo yang bermukim di Taneh Karo Simalem.
Ada yang melatarbelakangi mengapa Rektor memilih pakaian tersebut. Ternyata ia sudah tertarik saat melihatnya pada kegiatan halalbihalal Kagama Sumut yang dihadirinya di kantor Bank Sumut, Mei 2024. Saat itu ditampilkan tarian penyambutan multietnis Sumut, termasuk tarian dari Karo.
Rektor ketika itu menyatakan ketertarikannya kepada Ketua Pengda Kagama Sumut, Rehna Maba Mulianta Sitepu. Dan sudah merencanakan untuk dipakai pada saat upacara kemerdekaan di Balairung. Mulianta & Ketua Pengcab Kagama Karo, Sarjana Purba pun menyanggupi untuk mempersiapkan pakaian adat Suku Karo.
Mendekati hari-H, Pengcab Karo mengirimkan pakaian adat yang dipesan Rektor ke Yogyakarta. Di Yogya ada mahasisiswi bernama Agustina Br Ginting, asal Kabanjahe yang kuliah di Sekolah Vokasi Jurusan Pengembangan Produk Agroindustri angkatan 2020 yang ikut membantu mempersiapkan untuk dikenakan Rektor.
Yang unik busana yang dikenakan Prof. Ova agak berbeda dari Kalak Karo pada umumnya. Baju adat Karo biasanya kebaya berwarna merah, memiliki desain cenderung sedikit terbuka di bagian dada dan transparan. Sementara Prof. Ova memilih baju mirip kemeja berwarna merah. Meski sedikit berbeda, namun esensinya tidak membuat kehilangan ciri khas baju adat Karo.
Mulianta Sitepu memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Rektor yang telah berkenan ikut melestarikan budaya Nusantara, dalam hal ini busana adat Suku Karo. Ia merasa bangga Rektor bersedia mengenakan busana daerah Taneh Karo Simalem, dan memperkenalkannya di kalangan sivitas akademika lewat upacara perayaan kemerdekaan RI.
“Kami sangat bangga melihat fotonya. Ibu Ova terlihat begitu anggun mengenakannya. Sehat-sehat selalu buat Ibu Rektor,” ucap Mulianta.
Sementara itu, Ketua Kagama Karo, Sarjana Purba menyatakan rasa harunya, sekaligus bangga Rektor memilih pakaian adat suku Karo untuk dikenakan saat upacara kemerdekaan di Balairung. “Hal itu sejalan dengan pesan Presiden Jokowi untuk memperkenalkan budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia. Bujur ras mejuahjuah,” ujarnya.