Oleh: Eko Kusuma Suryanzah
Kagama Singapura kembali mengajar di Kelas Inspirasi Sekolah Indonesia Singapura (SIS) untuk kedua kalinya, Kamis (24/8/2023). Dewi Triana Hardjantiningsih, alumnus Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang saat ini bekerja di Singapura sebagai Scent Design Director di International Flavors and Fragrances, bersedia meluangkan waktunya bersama dengan tim Kagama Singapura, mengisi Kelas Inspirasi Pagi.
Materi yang diberikan Ana, nama panggilan Dewi Triana, kepada semua siswa SIS sangat menarik, karena bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu membuat wewangian untuk bahan kebutuhan sehari-hari. Ia juga menjelaskan jika di perusahaan-perusahaan tertentu ada profesi pembau wewangian.
“Tentunya dalam keseharian, kita selalu menggunakan produk-produk yang memiliki wewangian seperti sabun mandi, pembersih lantai, sabun pencuci tangan, parfum, dll. Nah kali ini kita akan belajar cara membuat wewangian sabun cuci tangan,” ujar Ana.
Untuk memberi tantangan kepada para siswa, tim juga mengadakan kuis untuk menebak bahan dasar dari wewangian yang mereka cium aromanya. Ternyata para siswa sangat antusias untuk menjawab tantangan ini. Tentu saja ada hadiah hiburan dari Kagama Singapura bagi mereka yang berhasil menjawab dengan tepat.
Sebelum acara berakhir, para siswa diajak untuk membentuk kelompok yang akan berkreasi, merencanakan, dan menciptakan ramuan sendiri menggunakan bahan-bahan yang telah dibawa oleh narasumber dan tim. Hasil akhir yang diharapkan adalah, kreasi wewangian itu nantinya akan diimplementasikan ke dalam bentuk sabun cuci tangan.
Peserta kelas inspirasi, yaitu para siswa tingkat sekolah dasar sampai menengah lalu saling bekerja sama, dan berdiskusi untuk bisa menghasilkan wangian yang mereka harapkan, seolah sedang bekerja di sebuah perusahaan penyedia wangian. Kepala sekolah dan DCM dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, yang menjadi jurinya untuk menentukan ramuan terbaik yang berhak menerima hadiah dari tim Kagama Singapura.
Pada akhir pelajaran, dihasilkan 6 botol sabun cuci tangan hasil ramuan para siswa. Produk yang tercipta selanjutnya diberikan oleh tim Kagama Singapura kepada pihak SIS untuk dapat digunakan di sekolah, sebagai hasil karya siswa dari Kelas Inspirasi.
Ketua Kagama Singapura, Reynilda yang akrab disapa Rere, berharap kegiatan yang dilakukan semoga mampu menginspirasi siswa. Dan juga mampu memberi pengetahuan baru kepada para siswa, yaitu ternyata ada profesi pembau di balik semua wewangian yang selama ini dipergunakan di kehidupan sehari-hari.
“Selanjutnya, nantikan kelas III sinergi Kagama Singapura dan SIS melalui Kelas Inspirasi berikutnya. Apa materinya? Yang jelas akan sangat bermanfaat buat siswa,” pungkas Rere.