Oleh: Indah Permatasari
Krisis yang terjadi pada masa pandemic Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020 hingga kini telah berdampak pada banyak bidang dalam masyarakat. Pandemi covid-19 tidak saja menimbulkan permasalahan kesehatan yang menjadi kekhawatiran semua pihak, khususnya masyarakat luas, namun juga berdampak pada sektor lain seperti ekomomi dan pertanian.
Panen cabai yang melimpah pada masa krisis Covid-19 ini membuat aspek pergerakan masyarakat tidak lagi leluasa, menciptakan kelesuan pasar dan diujung para petani menjadi pihak yang paling merugi karena harga jual cabainya hanya berkisar Rp. 5000-6000/kg.
Memperhatikan keadaan ini Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada di Bengkulu (Kagama bengkulu) yang dipimpin oleh Bapak Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA. bergegas turun tangan dengan menggelar kegiatan GERAKAN BANTU PETANI CABAI dengan membeli cabe sebanyak 1-ton langsung dari petani cabai. Tentusaja gerakan ini dilakukan dalam rangka membantu meringankan beban ekonomi para petani cabai di Kabupaten Kepahiang.
Dengan mengajak seluruh anggota serta elemen masyarakat lain, Kagama Pengda Bengkulu secara bersama sama membeli cabai dari para petani di atas harga jual yang didapat oleh petani selama ini sehingga diharapkan modal awal petani bisa kembali dan tidak terus menerus mengalami kerugian. Harga jual produksi cabai petani dibeli dengan harga Rp. 12.500/kg, setidaknya dua kali lipat dari harga jual yang mereka peroleh selama ini. Dengan modal yang Kembali ini, Kagama Pengda Bengkulu berharap petani cabai bisa terus melakukan perawatan dan pemeliharaan selama penanaman.
Ketua Kagama Pengda Bengkulu berharap, melalui kegiatan ini, semua anggota Kagama Bengkulu tergerak hatinya dan mengajak rekan-rekan alumni Kagama di wilayah lain di Indonesia untuk meningkatkan kepeduluan terhadap sesama di saat krisis Covid-19 ini.
Selain membeli cabai langsung dari petani dengan harga yang layak, tim Kagama Bengkulu Peduli juga memberikan bantuan sembako kepada para petani dan buruh petik cabai berupa sembako (terdiri atas beras 5 kg, minyak 1 liter, gula 1 kg). Dalam kegiatan ini tim Kagama Bengkulu Peduli memberikan bantuan sembako kepada buruh petik petani yang terancam kehilangan dan upah harian sebesar Rp. 60.000 – Rp. 70.000/hari.
Selain itu, tim Kagama Bengkulu Peduli juga terlibat dalam interaksi secara langsung dengan para petani cabai dan buruh petik cabai dengan memberikan dukungan sosial agar mereka tetap bersemangat berkarya sambil tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan; tetap menggunakan masker selama bekerja; rajin mencuci tangan dan menjaga jaraka yang cukup (physical distancning) sebagai bagian dari syarat terhindar dari ancaman Covid-19.
Kedepan, tim Kagama Bengkulu Peduli tetap berharap ini akan terus berlanjut sehingga lebih banyak petani yang dapat dibantu khususnya Ketika harga jual anjlok saat panen raya melimpah. Slogan yang dibawa oleh rekan-rekan tim Kagama Bengkulu Peduli dalam kegiatan ini adalah “SENYUM PETANI SEMANGAT BAGI KAMI”
Bravo Bengkulu…..
Bravo om Tom Blero
Barakallahu fiikum KAGAMA Pengda BENGKULU
🌶🌶🙏🤲
Semangat dokter hewan indah