KAGAMA Papua Barat Dukung Penutupan KKN UGM Manokwari lewat Festival Budaya

Oleh : Galeh Primadani

Manokwari, Papua Barat – Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menutup rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dengan menggelar Festival Menari, sebuah perayaan seni budaya yang berlangsung meriah di Kampung Bakaro, Distrik Manokwari Timur, Sabtu (2/8/2025).

Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif para mahasiswa yang telah menjalankan pengabdian selama 50 hari di tiga kampung—Bakaro, Susweni, dan Aipiri. Dalam sambutannya, ia menilai Festival Menari bukan sekadar perayaan budaya, namun wujud nyata gotong royong dan kolaborasi antar generasi.

“Festival Menari ini lebih dari sekadar perayaan. Ini adalah wujud gotong royong, pemersatu budaya, dan penggerak kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan para mahasiswa KKN PPM UGM tahun 2025 bersama masyarakat,” ujarnya.

Festival ini menghadirkan serangkaian kegiatan, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pameran produk warga lokal, penanaman bibit pohon sebagai bagian dari pelestarian lingkungan, serta lomba tari tradisional Yospan yang menjadi ikon budaya Papua. Selain mempromosikan kekayaan budaya, kegiatan ini juga mendukung penguatan ekonomi lokal melalui pelibatan pelaku UMKM dan perajin setempat.

“Melalui kegiatan tersebut, produk budaya dan kerajinan masyarakat lokal semakin dikenal luas, sekaligus mendorong manfaat ekonomi bagi para pelaku UMKM dan perajin daerah,” tambah Mugiyono.

Zayinul Farhi, perwakilan KAGAMA Papua Barat, turut mengungkapkan kebanggaannya atas peran aktif mahasiswa UGM dalam menggali dan mengangkat potensi lokal.

“Kami sangat mengapresiasi semangat adik-adik KKN UGM. Mereka tidak hanya hadir untuk belajar, tetapi juga memberikan kontribusi nyata. Festival ini adalah contoh bahwa kolaborasi antara kampus dan masyarakat bisa menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan,” ujar Zayinul.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM, Woro Danur Wendo, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah yang telah mendukung pelaksanaan KKN.

“Meskipun keberangkatan dilakukan secara mandiri karena keterbatasan dukungan logistik, semangat pengabdian mahasiswa tidak surut. Ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka sebagai calon pemimpin bangsa,” ungkapnya.

Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa mendorong kolaborasi lintas sektor dalam program-program yang dijalankan, mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi.

Festival Menari menjadi puncak dari pengabdian yang tidak hanya meninggalkan kesan, tetapi juga harapan bagi masyarakat untuk terus melestarikan budaya dan membangun wilayah berbasis potensi lokal.