Kediri – Kagama Pengcab Kediri kini aktif kembali setelah sekian lama vakum. Hal itu ditandai dengan pengukuhan kepengurusan masa bakti 2023-2028 oleh Ketua Bidang VI PP Kagama, Anak Agung Gede Putra, di Pendopo Panjalu Jayati, Sabtu (2/12). Turut hadir dalam acara pengukuhan, Sekretaris Eksekutif PP Kagama, La Ode Muhamad Untung, serta Suko Widodo dan Gitadi Tegas Supramudyo mewakili Kagama Pengda Jawa Timur.
Ketua Kagama Kediri, Adhi Kristanto, seusai pengukuhan menyatakan, lahirnya kepengurusan wilayah kota dan kabupaten Kediri ini bermula dari kerinduan alumni UGM di Kediri untuk berorganisasi sekaligus berkontribusi kepada masyarakat.
“Sebagian teman menyebut kami sebagai Kagama Kediri Reborn. Semoga sesuai dengan filosofinya, dan ke depan bisa lebih dikenal oleh masyarakat Kediri lewat bakti dan kontribusi kami,” jelas Adhi.
Sebagai kalangan yang lahir dari lingkungan akademisi, Kagama Kediri menilai kemajuan sebuah daerah ditentukan oleh berbagai instrumen. Salah satunya perhatian pemerintah yang didukung penuh oleh elemen masyarakat.
Untuk itu, Adhi bersama seluruh anggotanya berniat membuat program yang menyasar langsung ke masyarakat. Program itu dimulai dengan pemberian alat hadroh kepada siswa SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School. Hal tersebut untuk mendukung keinginan siswa mendapatkan ekstrakulikuler tambahan di sekolah, yang diinisiasi oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana. Adhi menegaskan, pihaknya telah mendapatkan komitmen manajemen dari perusahaan multinasional agribisnis di Pare untuk mensupport magang dan pelatihan bagi siswa SMA.
“Kami berharap, terbentuknya kembali pengurus Kagama Kediri ini bisa menyatukan alumni Universitas Gadjah Mada yang berada di Kediri Raya untuk berkontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Terlebih ketika bandara beroperasi, pertumbuhan pembangunan dan ekonomi yang ada di wilayah ini mengalami lonjakan yang signifikan. Sehingga kehadiran Kagama Kediri juga diharapkan mewarnai terbentuknya episentrum baru di Jawa Timur,” pungkas Adhi.
Sementara itu, Ketua Bidang VI PP Kagama, Anak Agung Gede Putra menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjalankan program yang dicanangkan. Kemudian juga dilandasi kebahagiaan yang dapat menumbuhkan keberlangsungan program tersebut. Baik yang melaksanakan program maupun yang menerima manfaat merasa bahagia.
“Kalau bahagia orang cenderung akan mengharapkan kegiatan tersebut untuk dilaksanakan kembali,” tegasnya.
Anak Agung melanjutkan, Kagama selama ini telah melahirkan banyak komunitas dengan berbagai bidang kegiatan. Menurutnya, komunitas-komunitas itu lahir karena persamaan hoby dan kegemaran yang dilandasi tujuan mencari kebahagiaan.
“Sangat banyak Kagama Komunitas yang terbentuk, sampai susah untuk menyebutkan satu-satu. Ada komunitas lari, tari, nyanyi, tanaman hias, hortikultura, dll. Bahkan ada komunitas pecinta anggrek bernama Kagama Orchids yang berhasil menciptakan varietas anggrek yang diberi nama Dendrobium Ganjar Pranowo,” pungkasnya.