Oleh: Humas Kagama Kaltim
Daerah terdepan, terpencil dan tertinggal merupakan daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia. Diperkirakan ada 122 wilayah di Indonesia yang masuk dalam daerah 3T, salah satunya adalah wilayah-wilayah yang berada di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Permasalahan yang terjadi adalah wilayahnya sangat jauh masuk ke pedalaman hutan Kalimantan, dan cukup terisolir. Hanya dapat melalui jalur sungai karena belum ada jalur darat yang layak. Sistem pendidikan yang rata-rata masih minim, infrastruktur sekedarnya, minimnya jumlah tenaga pendidik yang memadai dan juga kualitas guru yang masih rata-rata lulusan sekolah menengah keatas atau sederajat, sehingga untuk tenaga terdidik khususnya sarjana pendidikan masih sangat minim.
Adrinuldi dan ayahnya
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Kalimantan Timur membangun komunikasi dengan Yayasan Pertamina (Pertamina Foundation) mencoba membuka terobosan baru dalam mengangkat derajat pendidikan putra daerah Kutai Barat. Ketua Pengurus Cabang Kagama Kutai Barat-Mahakam Hulu (Kubar-Mahulu), Petrus, menjelaskan kronologi bersama pengurus yang lain berinisiatif memfasilitasi pendaftaran beberapa lulusan SMA Kabupaten Kutai Barat dan Mahulu ke Universitas Pertamina melalui program “Beasiswa Masyarakat Adat Sobat Bumi”. Melalui proses seleksai akhirnya salah satu di antaranya bernama Adrinuldi diterima di Fakultas Teknik Jurusan Geofisika tahun ajaran 2023/2024.
Adrinuldi anak kelahiran dari Muara Lawa yang berlatar belakang keluarga tidak mampu sempat menggantungkan asa untuk menjadi seorang prajurit TNI, namun nasib berkata lain, dia tidak diterima pada saat mengikuti tes masuk. Rasa sedih sempat menyelimuti hatinya, karena kalau ingin mengikuti kuliah memerlukan biaya yang mahal, apalagi untuk menuju ibu kota provinsi Kalimantan Timur harus menempuh jarak kurang lebih 300 km.
Ketua Kagama Kutai Barat-Mahakam Hulu (Kubar-Mahulu), Petrus
“Adri menerima beasiswa penuh mulai dari biaya kuliah, perlengkapan hingga tempat tinggal dan biaya hidup selama kuliah dari program ‘Beasiswa Masyarakat Adat Sobat Bumi’ yaitu skema pendanaan dari PT. Pertamnia Hulu Energi berkolaborasi dengan Pertamina Foundation dan Kagama Kaltim,” jelas Petrus.
Sementara itu, Ketua Kagama Kalimantan Timur, Fauzul Idhi yang dihubungi pada kesempatan terpisah, menyampaikan selamat kepada Adrinuli yang melalui perjuangan Pengcab Kagama Kubar-Mahulu dan kerjasama yang dibangun Pengda Kagama Kaltim, serta berkolaborasi dengan Pertamina Foundation bisa melanjutkan ke jenjang kuliah di perguruan tinggi sekelas Universitas Pertamina.
“Harapan kami program beasiswa penuh seperti ini dapat berlangsung tahun depan dan seterusnya. Masih banyak tugas rumah pemerintah untuk mengentaskan putra daerah 3T mencapai pendidikan perguruan tinggi berkualitas, untuk kemudian setelah lulus nanti kembali pulang membangun daerahnya. Kagama Kaltim sebagai bagian masyarakat terpelajar dan memiliki jaringan luas, akan selalu berkomitmen berpartisipasi nyata dalam usaha tersebut,” jelas pria yang akrab disapa Didiek Anggrat itu.
Lebih lanjut Didiek menjelaskan bahwa peran Kagama Kaltim dan Pertamina Foundation dalam kerjasama pemberdayaan masyarakat sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu. Pembangunan instalasi dan jaringan biogas di Desa Karya Jaya Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara salah satu contoh yang sudah terlaksana.
Ketua Kagama Kalimantan Timur, Didiek Anggrat
Pada tahun 2023, selain program beasiswa yang sudah berjalan ini, juga sedang dipersiapkan beberapa program berikutnya, antara lain usaha pemanfaatan air kolam tambang untuk kepentingan pengairan pertanian memggunakan alat pompa bertenaga surya di Kecamatan Sanga-sanga Kutai Kartanegara. Pada program hilirisasi teknologi ini Kagama akan menggandeng Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
“Bersamaan dengan usaha peningkatan produksi pertanian, kaum perempuan dan UMKM juga akan mendapatkan pembimbingan dari komunitas Kagama Ecoprint Academy untuk meningkatkan kompetensi ekonomi kreatif melalui produk tekstil ecoprint dan shibori. Kegiatan bertajuk Kagama Kerja Nyata (KKN) ini akan mengkolaborasikan Kagama Kalimantan Timur, Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara,” pungkas Didiek.