PP Kagama bersama Kagama Fotografi kembali menggelar webinar pada hari Sabtu (14/10/2020) jam 15.00 s/d 17.00 WIB yang sudah memasuki seri 5 dengan judul “Travel Photography”, menghadirkan narasumber utama Raiyani Muharramah, seorang fotografer spesialis traveling. Tampil sebagai moderator adalah Kasan Kurdi. Berkenan memberikan kata sambutan Destina Kawanti, Koordinator Departemen Fasilitasi Kagama Cabang Luar Negeri dan Komunitas PP Kagama.
Narasumber utama, Raiyani Muharramah, menceritakan pengalamannya menggeluti dunia fotografi yang telah 25 tahun dijalaninya. Ia mulai memotret sejak tahun 1995, dan mulai tahun 2007 full time fokus di bidang travel photography. Menurut Raiyani travel photography mencakup wilayah yang luas, yaitu memotret sebuah daerah yang meliputi alam, budaya, flora fauna, bangunan, kehidupan sehari-hari, transportasi, dan kulinernya.
Tujuan travel photography bermacam-macam. Ada yang untuk keperluan khusus, seperti pembuatan company profile, annual report, majalah, buku, kalender, jurnal penelitian dan portal wisata. Bisa jadi hanya untuk kepentingan pribadi, seperti publikasi di sosial media ataupun blog. Untuk setiap tujuan ada tips dan tricknya masing-masing, dan cara pengambilannya berbeda-beda.
Alat utama yang dipergunakan jelas kamera, bisa berupa DSLR + lensa, mirrorless + lensa, compact camera, dan smartphone. Lalu alat pendukungnya berupa tripod, monopod, gorillapod, cable release, filter, flash, dan tas kamera.
Dalam pengambilan gambar sebuah obyek bisa dengan cara eye level (berdiri mata kita sejajar obyek), low angle (sudut rendah), atau high angle (sudut tinggi). Jangan hanya puas dari satu angle saja, namun harus berani eskplore. Mata harus jeli lihat ke segala arah untuk mendapatkan obyek-obyek yang menarik.
Memilih dan mengambil momen saatnya harus tepat. Kadang kita harus sabar menunggu momen bagus datang. Agar foto yang kita hasilkan bisa berbicara dan informatif bagi audiens.
Dalam travel photography penting sekali menentukan lokasinya, budget, waktu yang tepat, dan posisi / spot yang akan dipotret. Akan lebih baik kita mengawali dari daerah kita sendiri yang budgetnya tentu saja kecil.
Raiyani memperingatkan agar menghindari kesalahan yang sering terjadi dalam memotret, seperti kehabisan baterai, kehabisan memori, lelah fisik, terlambat datang ke lokasi, salah membawa lensa, dan salah posisi saat memotret. Jadi kuncinya adalah prepare atau persiapan yang sematang mungkin agar kita tidak menyesal karena tidak berhasil mendapatkan gambar yang kita inginkan.
Di akhir pemaparan Raiyani mengatakan kita bisa menggunakan alat apa saja dalam memotret. Jangan sampai kita ketergantungan dalam pemakaian alat tertentu. Kemudian percuma kita menguasai segala macam teori memotret, jikalau kita tidak mengeksusinya semua itu tidak ada gunanya. Banyak pelajaran yang bisa kita peroleh di lapangan, yang mana hal itu tidak akan kita dapatkan pada teori yang kita pelajari. Kita harus mengambil keputusan seperti diafragma berapa atau speed berapa munculnya di lapangan. Instink pengambilan keputusan yang cepat hanya bisa terasah jika kita rajin memotret. Teruslah memotret secara tekun dan tetap konsisten.
*) Materi webinar bisa dilihat di Youtube Kagama Channel:
Leave a Reply