Oleh: Humas Kagama Batik & Wastra
Ada yang berbeda pada acara Malam Alumni yang berlangsung di gedung Grha Sabha Pramana, Sabtu (14/12). Terlihat 9 model berlenggak lenggok membawakan batik koleksi dari Danar Hadi dalam sebuah acara peragaan busana yang diadakan oleh Kagama Batik dan Wastra Nusantara (KBW).
Sembilan model yang tampil merupakan anggota KBW, serta pecinta wastra, yaitu drg. Agus Ramli, Andriana Kartikawati, dr. Riris Andono Ahmad, Jay R. Wiyono, Umi Masruroh, Hendri Inten Mawarti, A.R. Atik Damarjati, Rangga Pradipta Ajidarma, dan Alya Hashina Hannan.
Acara peragaan busana tersebut turut membersamai peluncuran 2 buah buku berjudul “Bunga Kehidupan” karya Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti M.Hum, Ketua Kagama Poetry Reading yang juga anggota KBW, dan buku “Meneropong Srikandi UGM: Kiprah Perempuan Membangun Negeri” yang disusun oleh Kantor Alumni UGM. Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sudjito dan Dr. Novi secara simbolis menyerahkan masing-masing buku tersebut pada Rektor UGM, Prof. Ova Emilia dan Ketua Umum PP KAGAMA, Basuki Hadimuljono.
Yang menarik, para model bukan hanya sekedar berlenggak lenggok, namun masing-masing memegang buku yang diluncurkan. Jadi, mereka berjalan sambil seolah-olah seperti mempromosikan buku kepada para hadirin.
Seusai 9 model tampil, berikutnya disusul 3 model lagi yang bertugas melelang batik kuno yang diperuntukan bagi program beasiswa Kagama. Model pertama, R.A. Yudi Aningtyas membawakan batik berpola limaran latar ukel gringsing dan sawut produk tahun 1970-an. Lelang dimenangkan oleh Basuki Hadimuljono dengan nilai Rp. 25 juta, yang mana hasilnya diperuntukkan buat beasiswa mahasiswa yang berasal dari Indonesia Barat.
Model kedua, Fathan Rasyid Rahmadhan membawakan batik berpola satrio manah yang bermakna keberanian, disimbolkan dengan bentuk gambar anak panah yang biasanya digunakan seorang pria yang akan melamar calon mempelai putri. Batik kedua ini dimenangkan lelangnya senilai Rp. 25 juta oleh Muslih Zainal Azikin, diperuntukkan mahasiswa Indonesia Tengah.
Sebagai pamungkas, Vidya Devia Ardania membawakan batik pola babon angrem yang memiliki filosofi sabar, kasih sayang sehingga sering dipakai saat mitoni. Batik terakhir yang dipersembahkan untuk beasiswa mahasiswa dari Indonesia timur itu lelangnya dimenangkan oleh Wakil Mentri Komunikasi dan Digital Indonesia, Nezar Patria sebesar Rp. 35 juta.
Ketua KBW, Nurhayati Nirmalasari yang akrab disapa Nungki, mengatakan kegiatan bertujuan sebagai langkah sosialisai batik kepada masyarakat. Bahan batik yang digunakan adalah jenis katun dan sutera yang kali ini bertema busana ready to wear.
Nungki menambahkan, anggota KBW adalah para pecinta batik dan wastra yang berkomitmen melestarikan dan mengangkat keragaman busana tradisional warisan adiluhung bangsa. Ia menyebutkan, setelah sukses dengan lelang batik kuno khas pesisir Batik Tiga Negeri Keluarga Tjoa pada acara syawalan di Gedung Pusat, 28 April 2024, kali ini KBW mengangkat batik kuno dari Solo karya Ny. Pusponingrat.
“Setelah acara penggalangan dana untuk beasiswa ini, kami merencanakan akan berkolaborasi dengan sebuah lembaga dalam kegiatan pendampingan kluster UMKM batik untuk turut serta melestarikan produksi dengan pewarnaan alam. Ke depannya kami tidak hanya mengangkat batik saja, namun juga wastra Nusantara yang lain, seperti tenun dan songket,” pungkasnya.