Universitas Gadjah Mada kembali bersinergi dengan KAGAMA mempersembahkan acara Malam Alumni, sebagai rangkaian perayaan Dies Natalis ke-75 UGM, yang digelar di Grha Sabha Pramana, Sabtu (14/12) malam. Acara dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia berikut jajarannya, dan sejumlah pejabat penting PP KAGAMA, termasuk Ketua Umum Basuki Hadimuljono.
Berbagai acara disajikan, di antaranya adalah pemberian penghargaan bagi tiga alumni Fakultas Kehutanan UGM yang dinilai ikut berkontribusi besar dalam pembangunan Wanagama Nusantara, sebuah kawasan pendidikan dan konservasi seluas 621 hektar di Ibu Kota Nusantara (IKN). Seperti diketahui, kehadiran Wanagama Nusantara diharapkan menjadi pusat pendidikan berbasis lingkungan yang dapat diakses oleh masyarakat luas sekaligus mencerminkan komitmen UGM dalam melestarikan hutan Indonesia.
Mereka yang mendapatkan penghargaan adalah Muchamad Sumedi atas dedikasinya dalam rehabilitasi hutan dan lahan, Pungky Widiaryanto yang fokus pada pengembangan sumber daya air dan kehutanan, serta Dyah Murtiningsih atas peran pentingnya dalam pengelolaan gas serta rehabilitasi hutan. Berkenan menyerahkan penghargaan, yaitu Prof. Ova Emilia dan Basuki Hadimuljono.
Selain pemberian penghargaan, juga ada momen penyerahan beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu. Ketua Bidang Pengabdian kepada Masyarakat & Pelestarian Hidup PP KAGAMA, Sulastama Raharja, menjelaskan selama ini ada 3 jenis beasiswa yang diberikan, yaitu Program Beasiswa Kagama, Beasiswa Orang Tua Asuh, dan Beasiswa Gadjah Mada Peduli.
Sulastama melaporkan sampai saat ini Program Beasiswa Kagama telah menyalurkan Rp. 1.434 miliar kepada 453 mahasiswa, Beasiswa Orang Tua Asuh telah membantu 25 mahasiswa senilai Rp. 605 juta, dan Beasiswa Gadjah Mada Peduli telah mendonasikan total Rp. 298 juta kepada 108 mahasiswa.
Penyerahan beasiswa secara simbolis dilakukan oleh Basuki Hadimuljono, Nezar Patria, Prof. Ova Emilia, dan Dr. Arie Sudjito, kepada perwakilan mahasiswa yang hadir.
Ketua Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-15 UGM, Dr. Arie Sujito menyampaikan apresiasi kepada alumni atas dukungan mereka yang terus-menerus untuk almamater, terutama melalui program beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Hal ini menegaskan komitmen UGM sebagai kampus kerakyatan yang menjunjung inklusivitas tanpa diskriminasi untuk memberikan akses pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat.
“UGM berprinsip, tidak boleh ada yang tidak kuliah hanya karena tidak punya uang,” tegasnya.
Sementara itu, Prof. Ova Emilia menyoroti sinergi antara UGM dan KAGAMA melalui berbagai program kolaboratif seperti pemberian beasiswa, hilirisasi riset dosen, hingga alumni yang berkontribusi bagi pengembangan kampus. Menurutnya alumni juga diharapkan ikut berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran sebagai praktisi mengajar, serta mendukung riset dan pengembangan untuk menjadikan UGM pusat inovasi di Indonesia.
“Kami berharap momentum seperti ini semakin merekatkan sinergi kita antara UGM dan KAGAMA,” ucapnya.