Kagama 4×4 Adventure Gelar Sunatan Massal sebagai Rangkaian Menyambut Hari Jadinya yang Kedua

Oleh: Humas Kagama 4×4 Adventure

Kagama 4×4 Adventure adalah sebuah komunitas yang mewadahi alumni UGM pecinta mobil berpenggerak 4 roda. Tonggak pendiriannya dideklarasikan pada tanggal 21 Maret 2021 di Bogor, dan telah memperoleh pengesahan secara resmi dari PP Kagama tepat 3 bulan kemudian.

Walaupun identik dengan kegiatan offroad dan overland dengan kendaraan berpenggerak 4×4, namun Kagama 4×4 tidak melulu berkutat dengan mesin, gearbox dan double gardan. Juga tidak selalu bikin acara yang isinya hura-hura saja.

“Kegiatan sosial dan kemanusiaan pun menjadi menu yang tidak bisa dipisahkan dari komunitas kami,” ujar Ketua Kagama 4×4, Heri Budiarso.

Menurutnya, saat pandemi Covid-19, komunitasnya melakukan penggalangan dana, salah satunya untuk membantu pembangunan Rumah Sakit Darurat di Banyumas, Jawa Tengah. Termasuk juga memberikan bantuan APD pada petugas makam Srengseng 2, Jakarta Selatan. Tak hanya itu, Kagama 4×4 menjadi elemen tanggap bencana seperti banjir tahunan di Jakarta, ataupun tempat lain yang membutuhkan.

“Kendaraan segala medan milik anggota Kagama 4×4 sering diterjunkan ke daerah-daerah yang susah ditembus kendaraan biasa, guna menyalurkan bantuan ataupun membuka akses jalan yang tertutup,” jelas Heri.

Pada tanggal 2 November 2021, untuk ikut menjaga keseimbangan alam dan mencegah bencana banjir, Kagama 4×4 ikut melakukan reboisasi di Batealit, lereng Gunung Muria, Jepara. Pada saat yang sama juga diberikan bantuan kepada masyarakat di sana sebanyak 9.000 bibit pohon tanaman buah-buahan dan tanaman produksi.

“Kemudian saat gempa Cianjur 21 November 2022, komunitas kami juga mengirimkan bantuan untuk beberapa desa terdampak,” imbuh Heri.

Seperti dikatakan Heri di awal, segala aktivitas Kagama 4×4 tidak bisa lepas dari kegiatan sosial. Dalam rangkaian perayaan hari jadinya yang ke-2 tahun ini, komunitas yang berada di bawah payung PP Kagama itu menggelar bakti sosial berupa sunatan massal di 2 tempat, yaitu Cangkringan, Sleman dan Dlingo, Bantul, Minggu (2/7).

“Rangkaian ultah kedua Kagama 4×4 berlangsung dari tanggal 2 sampai 8 Juli. Sengaja kami pilih awal bulan Juli karena bersamaan dengan liburan anak-anak akhir tahun ajaran. Jadi agenda utamanya adalah family event. Sebagai pendahuluan kami laksanakan baksos sunatan massal di Yogyakarta,” jelas Heri.

Sunatan massal di Cangkringan bisa terlaksana atas kerjasama Kagama 4X4, FK-KMK UGM, IDI Sleman, RS Mitra Paramedika Ngemplak, dan pihak kecamatan / Kapanewonan Cangkringan. Pelaksanaannya di Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan, diikuti oleh 25 anak. Hadir pada acara sunatan, Camat / Panewu Cangkringan yang juga merupakan warga Kagama, Djaka Sumarsono, AP, M.si. , Kapolsek Cangkringan, Danramil, kepala desa sekecamatan Cangkringan, serta tokoh masyarakat sekitar.

Pada waktu bersamaan juga dilaksanakan sunatan massal di Balai Desa Temuwuh, Kec. Dlingo, Bantul yang diikuti oleh 26 anak. Hajatan tersebut bisa terselenggara atas kerja sama Kagama 4×4 dengan RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan aparat pemerintah setempat.

Heri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berkenan membantu sehingga agenda sunatan massal bisa terselenggara dengan baik. Khususnya kepada pihak FK-KMK UGM yang telah mengirimkan 7 dokter mudanya untuk membantu proses sunat. Dokter Andreas Meliala, salah satu member Kagama 4X4 Adventure yang juga merupakan dosen senior Program Pasca Sarjana FK-KMK UGM, dan drg. Gayatri dari Jepara yang berkesempatan hadir, memberikan motivasi kepada dokter muda yang bertugas di Cangkringan.

Heri mengaku sangat terharu melihat orang tua dari anak-anak yang disunat menyampaikan terima kasihnya sambil berkaca-kaca bahagia. Ditambah menyaksikan mereka yang disunat begitu gembira karena memperoleh bingkisan berupa tas sekolah berisi sarung, peci, baju, alat tulis, dan sekedar uang buat jajan.

“Kami berharap ke depannya lebih banyak lagi tercipta sinergi antara Kagama 4×4 dengan PP Kagama, komunitas Kagama lainnya, civitas akademica UGM, atau lembaga-lembaga lainnya, sehingga kami bisa semakin bermanfaat untuk masyarakat luas,” pungkas Heri.