Inspirasi Kagama 8: Luweng Kayu, Mendulang Peluang Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

Webinar series bertema Inspirasi Kagama kembali digelar hari Sabtu (24/10/2020) jam 13.30 – 15.30 WIB lewat Zoom meeting dengan judul “Luweng Kayu: Mendulang Peluang Bisnis Kuliner di Masa Pandemi”, menampilkan narasumber utama Rintania Elliyati Nuryaningsih (Teknik ELektro ’97) pemilik usaha kuliner Luweng Kayu. Sebagai host adalah Delta Hatmantari (Arsitektur ’85) dan Ekandari Sulistyaningsih (Psikologi ’97), aktivis Kagama Care bertindak sebagai MC. Turut hadir Ir. Putut Ariwibowo, Ketua Bidang III PP Kagama, memberikan pidato pembukaan.

Tampil di awal acara Putut Ariwibowo mengatakan di masa pandemi ini kita harus bisa mengembangkan usaha rumahan atau home industry dengan memanfaatkan teknologi digital. Usaha-usaha rumahan inilah yang banyak menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi. Kagama sebagai bagian dari masyarakat Indonesia berinisiatif untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengurangan dampak pandemi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat.

Ir. Putut Ariwibowo, Ketua Bidang III PP Kagama

Rencana ke depan PP Kagama akan melakukan crowd founding dari warga Kagama sendiri juga, di mana kita bisa bersama-sama membentuk modal dari lingkungan internal. Akan disediakan portal atau frame work untuk berbagi modal. Tujuannya agar yang sudah menjadi inspirasi Kagama selama ini tidak berhenti dan bisa ditindaklanjuti menjadi lebih besar.

Putut menyatakan webinar series Inspirasi Kagama bertujuan sebagai langkah awal untuk inisiatif pemberdayaan masyarakat di tingkat keluarga. Kemudian pastinya juga berbagi ilmu untuk menggerakkan ekonomi dari rumah dengan berbagi model bisnis yang mudah diduplikasi dan tidak memerlukan modal besar.

Rintania Elliyati Nuryaningsih, owner Luweng Kayu

Rintania Elliyati Nuryaningsih sebagai narasumber utama memaparkan presentasinya tentang usaha kulinernya yang mengusung nama Luweng Kayu yang baru dimulainya pada bulan Mei 2020, saat pandemi covid-19 melanda. Namun sebelumnya ia sudah berpengalaman 12 tahun menggeluti dunia kuliner di Ternate.

Di awal pemaparan Rinta menjelaskan tantangan bisnis kuliner di masa pandemi. Yang pertama adalah harus memperhatikan kesehatan karyawan dan pelanggan. Lalu terjadi penurunan omzet yang drastis karena sepinya pengunjung. Berikutnya yang terjadi adalah banyak yang melakukan penutupan outlet atau usahanya.

Berikutnya Rinta menjelaskan peluang dan adaptasi bisnis kuliner di masa pandemi. Di masa pandemi ia 100% melakukan penjualan secara online dengan menjual produk-produk segar yang bisa bertahan agak lama dan frozen food. Untuk delivery service Rinta mencoba memuaskan konsumen dengan layanan yang cepat, murah dan handal agar Luweng Kayu memiliki nilai tambah. Sekedar info Luweng Kayu berada di desa Gamplong yang jaraknya hampir 30 km dari kota Yogyakarta. Namun untuk pengiriman di wilayah kota Yogya bebas ongkos kirim, dengan tujuan agar pembeli tidak merasa kemahalan. Untuk kurirnya Rinta memanfaatkan jasa tetangga sekitarnya yang terdampak covid. Jadi ada konsep pemberdayaan masyarakat di sini.

Delta Hatmantari, moderator webinar

Rinta juga melakukan penguatan reseller dengan jaringan yang dimilikinya, seperti teman sekolah, kawan kuliah, rekan Kagama dll lewat akses sosial media. Lalu untuk perluasan pasar konsumennya menjangkau hampir semua kota di pulau Jawa, Sumatera (Lampung, Medan), Kalimantan (Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan), dan Sulawesi (Menado, Makasar). Ia sangat tergantung pada perusahaan ekspedisi yang cepat karena produk frozen foodnya tidak menggunakan bahan pengawet.

Rinta mennceritakan kilas baliknya bahwa Luweng Kayu awalnya adalah nama yang dipersiapkan untuk rumah makan yang lokasinya tepat di sebelah selatan studio alam desa wisata Gamplong. Rencananya akan mulai beroperasi setelah lebaran 2020. Namun tiba-tiba pandemi datang saat rumah makan belum selesai finishingnya. Akhirnya diubahlah strateginya penjualan fisik atau offline menjadi strategi marketing, penjualan online dan delivery sistem.

Seperti wilayah lainnya, di Gamplong dampak pandemi sungguh terasa di sektor perekonomian seperti merosotnya omset industri kerajinan kecil akibat sedikitnya pengunjung desa wisata serta permintaan dari luar daerah, pengangguran meningkat tajam, dan hasil pertanian atau peternakan warga kurang terserap pasar akibat daya beli masyarakat melemah. Rinta mencoba untuk sekedar membantu warga dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Ia merekrut 14 karyawan, sebagian besar dari warga sekitar untuk membantu pekerjaannya. Lalu ada juga yang menjadi pemasok bahan baku seperti ayam kampung, telur, beras, kelapa, daun pisang, besek dll. Selain itu ada juga warga yang bersedia menjadi reseller.

Ekandari Sulistyaningsih, pembawa acara

Pelan-pelan Luweng Kayu mulai dikenal di mana-mana. Dengan tagline “Tombo Kangen Yojo” yang diluncurkan menjelang lebaran 24 Mei yang lalu membuat nama Luweng Kayu semakin berkibar. Pada akhir Mei 2020 Luweng Kayu cuma memiliki 6 karyawan, 1 kurir dan 4 reseller. Saat ini jumlah karyawannya 14 orang, 4 kurir dan 143 reseller di seluruh Indonesia.

Menu Luweng Kayu bermacam-macam yang hampir kesemuanya masakan jawa tradisional seperti gudeg manggar, brongkos iga, oseng mercon, ingkung, dll. Namun yang menjadi andalannya adalah gudeg manggar, yaitu gudeg yang bahan utamanya bukan nangka muda namun 100% manggar atau kembang kelapa. Sambel kreceknya terbuat dari krecek kualitas super. Produknya tersedia dalam kemasan fresh dan frozen pack. Tersedia dalam berbagai paket pilihan dengan harga yang bervariasi. Keunggulan produk dari Luweng Kayu adalah tanpa pengawet, dengan racikan bumbu alami dan bahan baku berkualitas prima, serta dimasak di atas tungku kayu, menjadikan masakannya bercita rasa unggul.

Di akhir pemaparan Rinta memperkenalkan konsep menjadi reseller di Luweng Kayu dengan tagline “Guyub, Migunani & Ngrejekeni”. Ia mempersilakan teman-teman semua yang berniat menjadi reseller silakan mendaftar dengan cara yang sangat mudah. Berbagai keuntungan akan diperoleh jika bergabung sebagai reseller. Juga ada reward yang diberikan untuk reseller yang dianggap ‘berprestasi’.

*) Materi webinar bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=tySpOwgzJyM&t=2493s