Desa Pakembinangun, Kec. Pakem, Sleman, adalah salah satu desa binaan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (DPKM UGM). DPKM melakukan pendampingan pada berbagai sektor, termasuk pendanaannya. Salah satu di antaranya lewat penempatan KKN UGM yang banyak membantu masyarakat lewat program-program kerjanya. Pertama kali KKN diadakan di Pakembinangun pada bulan Desember 2020, dan yang terakhir periode Juni – Agustus 2023.
Sejak periode pertama sampai saat ini, KKN UGM di Pakembinangun telah merealisasikan banyak sekali program kerja. Di lokasi KKN tersebut, mahasiswa menemukan sejumlah sumber daya lokal yang potensial. Yang sudah jalan, tinggal diberikan pendampingan untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Yang potensial tapi belum terpikirkan memulainya, dibantu dari awal.
Tempat produksi sirup cabai
Salah satu di antaranya adalah potensi melimpahruahnya hasil panen kembang telang dan cabai Ori di Dusun Kertodadi, Pakembinangun, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk kembang telang, sebelum ada program KKN, Kelompok Wanita Tani (KWT) “Mekar Abadi” sudah memproduksinya menjadi sirup. Namun produksinya masih terkesan seadanya. Lalu oleh mahasiswa KKN yang kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian disempurnakan sehingga menjadi produk yang lebih bagus kualitasnya.
Sedangkan untuk cabai Ori, ide untuk memproduksinya baru ada setelah KKN masuk. Selama ini banyak hasil panen yang terbuang percuma. Kalaupun dijual hanya berupa cabai kering yang harganya teramat murah. Oleh peserta KKN periode Juli – September 2022, diusulkan dibuat sirup dengan bahan campuran bunga Rosella. Ibu-ibu yang tergabung dalam KWT “Sekar Jagad” yang kemudian memproduksinya dengan diberi merk “Chirella”.
Praktik pembuatan sirup cabai
Ketika produksi sudah berjalan, selanjutnya yang terpikirkan adalah bagaimana memasarkannya. Mahasiswa KKN periode Juni – Agustus 2023 di Pakembinangun melihat hal ini sebagai sebuah tantangan.
Penanggung jawab program kerja, Laksito Lintang Kinanthi (Filsafat 2020), kemudian menggandeng Kagama Gelanggang untuk membantu penjualan serta pemasaran sirup telang dan cabai. Karena Kagama Gelanggang sendiri sejak lama sudah punya hubungan yang baik dengan dengan pemerintah Desa Pakembinangun, yaitu ditandai dengan penandatanganan MoU di bidang pengembangan seni budaya pada tahun 2017.
Langkah berikutnya Kagama Gelanggang bersinergi dengan DPKM UGM mengadakan kegiatan berjudul “Pelatihan Pendampingan (Training for Mentor) Pemasaran dan Sales Skala Masyarakat untuk Mahasiswa KKN UGM di Pakembinangun” di Kantor Damkar, Bulaksumur Blok B UGM. Kegiatan total berlangsung selama 8 hari, yaitu 3 – 10 Juni 2023. Kagama Gelanggang menurunkan 7 anggotanya dari berbagai disiplin ilmu sebagai mentor.
Ida Bagus Yoga Atmaja sedang memberikan pembekalan pada mahasiswa KKN
Ida Bagus Yoga Atmaja, salah satu mentor yang kebetulan berdomisili di Pakembinangun, mengatakan pelatihan dimaksudkan untuk membekali mahasiswa KKN agar dapat bersama-sama dengan masyarakat mengembangkan pemasaran produk olahan berupa sirup telang dan sirup cabai. Kedua jenis sirup tersebut merupakan hasil produksi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilatih oleh mahasiswa KKN periode sebelumnya.
“KKN periode sebelumnya fokus ke produksi, dan saat ini fokus ke pemasaran serta penjualan. Kami tergerak membantu dengan memberikan pelatihan secara komprehensif. Jadi bukan hanya sekedar memberikan teori, namun ada praktiknya juga. Peserta pelatihan diberi tugas menawarkan produk sirup kembang telang dan sirup cabai di tempat-tempat yang ditentukan oleh peserta sendiri, agar mereka tahu betapa susahnya menjual sebuah produk,” ujar Yoga.
Dalam pelaksanaannya selama KKN berjalan, Lintang dkk bergerak dengan taktis, lewat strategi Business to Business. Karena titik-titik food & beverage seperti cafe adalah ceruk pasar yang paling besar. Menurut Lintang, “Dongeng Cafe” di Cangkringan sudah siap menerima produk sirup telang dan cabai secara rutin.’
Lintang dkk berjualan sirup telang dan cabai di event Pasar Kangen
Lintang dkk juga dengan cerdas membidik pameran dan event sebagai ajang berpromosi. Seperti mengikuti “Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2023”, yang berlangsung 7 – 16 Juli 2023 di Gedung Serbaguna Lapangan Denggung, dan “Pasar Kangen” di TBY, 27 Juli – 5 Agustus 2023.
Menurut Untari dari KWT “Sekar Jagad” yang bikin sirup cabai, dan Tutik Wahyuni, ketua KWT “Mekar Abadi” yang memroduksi sirup telang, mereka sangat terbantu dengan adanya pendampingan di bidang pemasaran dari adik-adik KKN. Terutama untuk mendongkrak omzet atau jumlah nilai penjualan.
Ketua KWT “Mekar Abadi”, Tutik Wahyuni
Progres produksinya menjadi sangat bagus. Jika sebelumnya sirup cabai dibikin hanya berdasar pesanan saja, ketika dibantu pemasarannya bisa setiap minggu rutin produksi. Sedangkan untuk sirup telang, menurut Tutik saat ini kapasitas produksinya bisa mencapai 37 liter per bulan.
Lintang mengatakan, tanggal 11 Agustus KKN sudah berakhir, sehingga tugas pendampingan membantu pemasaran sirup telang dan cabai berakhir pula. Ia hanya bisa berharap jalur penjualan yang sudah dibuka bersama kawan-kawannya, bisa diteruskan oleh warga. Juga harapannya KKN periode berikutnya bisa melanjutkan program kerja kawan-kawan KKN yang sebelumnya, bahkan kalau memungkinkan mengembangkan jenis produk baru dengan memanfaatkan sumber daya berbasis bahan lokal.
Ia menambahkan, masih banyak kendala yang dihadapi warga, di antaranya KWT belum punya tempat produksi sendiri. Juga lemari pendingin masih memakai milik anggota KWT secara pribadi.
Mahasiswa KKN & ibu-ibu anggota KWT “Sekar Jagad”
“Mohon bantuan alumni UGM atau warga Kagama Gelanggang, barangkali bisa memberikan solusi. Syukur-syukur langsung bisa memberikan bantuan,” pungkas Lintang.