Balikpapan — Menyikapi siaran pers dari pemerintah Kota Balikpapan pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2019, bahwa sudah ada 1 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes laboratorium Puslitbangkes Kemenkes RI, sehingga Walikota Balikpapan menyatakan kondisi ini berstatus sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 di wilayah Kota Balikpapan.
Dengan situasi tersebut, banyak umat muslim yang merasa ragu dan was-was untuk melaksanakan ibadah di Masjid, utamanya sholat Jumat yang menjadi kewajiban kaum muslimin. Walaupun ada edaran dari MUI Kota Balikpapan untuk tetap melaksanakan sholat Jumat dengan beberapa anjuran seperti melipat karpet masjid dan menyediakan hand sanitizer di tempat wudhu.
Kagama Balikpapan merasa terpanggil untuk melakukan upaya kecil supaya umat muslim lebih merasa tenang saat mau melaksanakan sholat Jumat berjamaah di masjid, dengan melakukan penyemprotan disinfektan di masjid. Setelah menawarkan kepada pengurus masjid di lingkungan Kel. Gunung Sari Ilir, akhirnya ada 4 masjid dan 1 mushola yang minta dilakukan penyemprotan, yaitu Masjid Babussalam di RT 34, Masjid Al Hilal RT 36, Masjid Al Husna RT 55, Masjid Nurul Amin RT 61 dan mushola Assakinah di RT 30 Kel Gn Sari Ilir.
Penyemprotan dilakukan di hari Jumat 20 Maret 2020 pagi sampai sebelum pelaksanaan sholat Jumat, melibatkan kerjasama antara Kagama Balikpapan dan Babinsa Kel. Gn. Sari Ilir. Jumat sore, pemerintah Kota Balikpapan mengeluarkan siaran pers bahwa sudah ada tambahan 5 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga total pasien yang positif menjadi 6 orang. Hal ini membuat umat Nasrani juga minta dilakukan penyemprotan di gereja, karena hari Minggunya mau diadakan ibadah.
Sabtu pagi 21 Maret 2020, tim yang dimotori Kagama Balikpapan dan dibantu Babinsa serta Babin Kantibmas bergerak ke gereja untuk melakukan penyemprotan disinfektan, yaitu di Gereja Pantekosta Serikat di Balikpapan Bukit Hermon dan GPSDI Mawar Saron. Gereja ini berada di lingkungan kelurahan Gn. Sari Ilir.
Salam guyub.