Adalah Wahyuningtyas Sri Banardani (Fak. Pertanian 2000), biasa akrab disapa Tyas, yang menjadi pelopor gerakan canthelan di Dusun Kleben VII, Kal. Sidorejo, Kec. Godean, Sleman. Ia memulai aksinya sejak tanggal 18 Mei 2020 dengan modal dana stimulus dari Kagama Care. Tyas tergerak bikin canthelan karena 2 hal yaitu ia melihat warga di kampungnya banyak yang rejekinya berkurang banyak akibat terdampak Covid-19, dan juga melihat di sosmed banyak teman-teman Kagama yang terkena ‘virus’ canthelan yang dipelopori oleh Ardiati Bima, kakak kelasnya di Fakultas Pertanian.
Canthelan yang dikelola Tyas ada 4 titik yang letaknya berjauhan meliputi 4 RT terletak di RW 13-14. Tyas tidak merasa kerepotan karena selama ini ia dibantu oleh 12 warga dari ibu-ibu PKK & pemuda desa. Setiap hari mereka mendistribusikan sekitar 20 canthelan di keempat lokasi. Khusus bagi kaum lansia yang sudah tidak mampu berjalan jauh ada bantuan pengantaran door to door dari pengelola canthelan.
Sudah hampir berjalan sebulan namun canthelan di kampung Tyas tetap mampu bertahan karena tingkat partisipasi warganya baik yang tinggal di desa atau di perantauan begitu tinggi. Warga perantauan menyumbang uang tunai sementara warga yang di lokasi menyumbang berbagai jenis bahan pokok semampu mereka dan ikut menitipkan canthelan. Jadi konsep ‘jogo tonggo’ benar-benar berjalan.
Karena ada dana masuk yang lumayan besar, Tyas dan rekan-rekannya mempunyai ide yang cemerlang. Yaitu setiap hari Jumat mereka membeli bibit tanaman sayur & dibagikan kepada warga untuk ditanam di tempat masing-masing. Tujuannya adalah agar ada kemandirian atau ketahanan pangan di kampungnya, karena kita semua tidak tahu kapan pandemi corona ini akan berakhir.
Gerakan bagi-bagi bibit sayuran itu sudah dimulai pada tanggal 5 Juni 2020 yang lalu dengan membagi ratusan bibit. Lalu pada hari Jumat 12 Juni 2020 adalah kali kedua kegiatan tersebut dilakukan dengan membagi 106 tas kresek berisi 7 bibit dengan rincian 3 bibit terong, 2 bibit cabai dan 2 bibit selada.
Gerakan canthelan & bagi-bagi bibit di Dusun Kleben VII makin lama makin dikenal orang karena Tyas selalu memposting di laman Facebooknya. Info itu sampai juga ke salah staf Pemda Kabupaten Sleman & menyampaikan kepada Wakil Bupati Sleman Dra. Hj. Sri Muslimatun, M.Kes. Kebetulan salah satu agenda kerja Ibu Wabup adalah secara rutin meninjau gerakan canthelan di wilayahnya seminggu 1 atau 2 kali.
Maka pada hari Jumat (12/6/2020) Hj. Muslimatun menyempatkan diri mengunjungi canthelan di Dusun Kleben VII diringi staf-stafnya. Tyas yang bertindak sebagai tuan rumah menjelaskan kondisi canthelan yang dikelolanya. Penuturan Tyas rupanya membuat Ibu Wabup kagum & mengutarakan kebanggaannya kepada warga di wilayahnya yang kreatif & bersedia meluangkan waktunya buat menolong sesama. Ibu Wabup sangat mengapresiasi canthelan karena bisa memupuk tepo seliro atau rasa empati dan semangat berbagi. “Tepo seliro menjadi modal yang sangat baik menghadapi masa new normal, selain disiplin.” ujar Ibu Wabup.
“Saya lihat canthelan di sini sungguh istimewa. Ada sayur komplit beserta lauk pauk bahkan ada bumbu pecel. Sangat berguna buat keluarga yang memasak sendiri kebutuhan makannya. Yang membuat saya salut di sini ada juga kegiatan bagi-bagi bibit. Jadi tidak hanya memikirkan memberi bahan pokok mentah saja namun juga lebih jauh menyiapkan warga untuk mandiri pangan.” demikian Ibu Wabup menambahkan.
Selain mengunjungi canthelan di Dusun Kleben VII rupanya Ibu Wabup juga membawa sekarung besar ketela pohon & beberapa pak beras dalam kantong plasik yang ikut dicanthelkan di empat titik. Acara diakhiri dengan foto bersama, dan sebelum berpamitan Ibu Wabup sempat mencicipi hidangan hasil olahan warga.
Leave a Reply