Oleh : Yuniar Surindrasworo
Bulan Ramadhan adalah sala satu masa yang selalu ditunggu oleh Umat Islam sedunia. Tak terkecuali warga Kagama Balikpapan khususnya bagi yang muslim. Bulan yang istimewa karena kompak guyub ala Kagama lebih terasa di bulan ini. Mulai dari penggalangan donasi dan keluyuran bakti sosial ramai-ramai hingga acara wajib buka bersaman dan pengajian yang dilakukan minimal seminggu sekali. Bahkan karena antusias dan bahagia bila bisa berkumpul, kadang-kadang event bukber dan pengajian ini bisa lebih padat seminggu dua kali.
Tahun ini dalam kondisi pandemi, kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan dengan cara yang sama. Penggalangan donasi dan bakti sosial tetap dilaksanakan, meskipun pendistribusiannya tidak bisa lagi berbarengan ramai-ramai ke lokasi distribusi. Tetapi dilakukan menyebar beberapa rekan Kagama ke sasaran lingkungan masing-masing. Buka bersama jelas tidak bisa dilakukan dengan berkumpul lagi berkeliling dari rumah ke rumah warga Kagama.
Disela-sela menyeka peluh sambil melakukan pengemasan 206 buah paket sembako untuk warga masyarakat terdampak ekonomi karena Covid-19, terlontar ide bahwa pengajian Ramadhan ini tentunya bisa memanfaatkan teknologi. Gayung segera bersambut saat itu juga lewat pembicaraan telepon dengan sahabat lama kami pemateri kondang nasioanal Ustadz Wijayanto dari Jogjakarta dan Alumni Antropologi UGM.
Waktu segera disusun dan disepakati akan dilukan 2 (dua) sesi Pengajian menggunakan video conference, yaitu tanggal 17 dan 21 Mei 2020. Kedua sesi mengambil waktu yang sama sore hari jam 16:30-18:00 WITA. Sesi pertama akan banyak mengulas tentang motivasi dan fiqih ibadah Ramadhan dalam masa pandemi . Sesi kedua akan banyak mengulas dan diskusi tentang Idul Fitri penuh makna bagi kebahagian keluarga dan silaturahmi yang tetap terjaga pada masa pandemic. Kedua tema di atas sangat kontekstual dengan kondisi masyarakat saat ini.
Karena kegiatan di atas adalah subtitusi dari kegiatan pengajian dan buka bersama rutin tahunan Ramadhan Kagama Balikpapan. Maka pelaksanaan Kajian Online akan dilakukan dengan pembatasan-pembatasan oleh host, jadi bukan tabligh akbar yang terbuka untuk khalayak umum.
Leave a Reply