Senin (17/1/2022), UGM bersama PP KAGAMA menggelar kegiatan temu para alumni UGM yang berada di Tiongkok secara daring melalui Zoom Meeting Room. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok, Mr. Djauhari Oratmangun, Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna P. Sugarda, Ketua PP KAGAMA, Ganjar Pranowo dan Ketua KAGAMA Tiongkok, Hendy Yuniarto bersama para alumni UGM di Tiongkok.
Ketua KAGAMA Tiongkok, Hendy Yuniarto mengungkapkan saat ini keanggotaan KAGAMA Tiongkok sudah berjumlah 70 anggota dengan persentase 50% merupakan warga negara Tiongkok dan hampir separuhnya berprofesi sebagai akademisi. Para anggota tersebar di berbagai provinsi di Tiongkok.
Hendy mengatakan, Kagama Tiongkok memiliki potensi SDM yang mumpuni terutama dalam memahami perbedaan kebudayaan Indonesia dan Tiongkok, penguasaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia serta interaksi komunikasi yang sudah terjalin akrab selama kuliah dulunya. Kagama Tiongkok menerima konsultasi baik terkait kerja sama penelitian, kerja sama antar universitas, informasi beasiswa dan lowongan pekerjaan.
“Kagama Tiongkok berharap dapat memberikan kontribusi bukan hanya kepada UGM sebagai tempat studi dulunya, namun juga dapat berkontribusi kepada masyarakat Indonesia dan Tiongkok,” tambah Hendy.
Duta Besar RI untuk Tiongkok, Mr. Djauhri Oratmangun melaporkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Tiongkok berlangsung dengan baik dan harmonis. Bidang perdagangan misalnya pada periode bulan Januari – November kemarin sudah mencapai 110 miliar US Dollar. Ekspor Indonesia ke Tiongkok mengalami kenaikan nyaris mencapai 70% selama periode pandemi.
“Kagama Tiongkok dapat membantu akselerasi kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok, saling berkoordinasi dan tentunya program yang dilaksanakan akan memberikan dampak pembangunan dan kemajuan UGM dan Indonesia.” ujar Mr. Djauhari.
Senada dengan Mr. Djauhari, Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono mengungkapkan bahwa hubungan antar Indonesia dan Tiongkok dapat terus berjalan harmonis dan memberikan manfaat untuk kedua negara.
“Besar harapan kami bahwa hubungan antar Indonesia dan Tiongkok dapat terus membaik, dan hubungan antar UGM dengan berbagai institusi dan universitas di Tiongkok dapat semakin banyak dan erat untuk memberikan kontribusi yang lebih banyak kepada masing-masing negara. Mudah-mudahan usaha kita ini dapat membuahkan hasil yang baik,” pungkas Prof. Panut. [arma]