Namanya Sukirman, asal Mojotengah, Wonosobo. Dia pernah bekerja sebagai tenaga honorer juru pelihara BPCB Jawa Tengah periode 2015-2019, namun per tahun 2020 ini tidak diperpanjang kontraknya. Pekerjaan sehari-harinya adalah mengurusi toko bunga / floris “Malpaci” yaitu sebuah usaha menyediakan karangan bunga ucapan duka cita, happy wedding, peresmian gedung dll yang dirintisnya bersama seorang temannya di Jln. Kyai Muntang, Jaraksari, Wonosobo.
Sekilas melihat penampilannya yang sederhana & murah senyum nampaknya biasa saja, namun ternyata pria berusia 34 tahun tersebut memiliki kemampuan SAR yang sungguh luar biasa & sangat sigap dalam ikut menangani bencana apapun serta di manapun. Sukirman bergabung di Kagama Care mulai gempa Lombok selama 3 minggu, akhir Agustus sampai pertengahan September 2018. Kemudian ikut membantu korban bencana Palu selama 6 minggu di posko Lolu, Biromaru dengan pekerjaan utama mendistribusikan air bersih siap minum dan portable water purifier sebanyak 2100 unit selama 4 minggu (Oktober – November 2018).
Terakhir Sukirman menyumbangkan tenaganya bergabung dengan Kagama Peduli Banjir Jabodetabek. Ia begitu mendengar ada bencana langsung bergegas berangkat ke Jogja dari Wonosobo, kemudian dari Jogja berangkat ke Jakarta pada Jumat malam 3 Januari 2020 bersama relawan lainnya. Setibanya di Jakarta ia langsung ikut mendistribusikan air di kompleks Pondok Hijau Permai, Tambun Selatan, Kota Bekasi dan & Kalideres. Lalu sejak Rabu 8 Januari 2020 ia pindah ke Jatirasa ikut mendistribusikan air siap minum, membantu warga membersihkan sampah & mempersiapkan material buat menambal tanggul.
Pria yang menamatkan pendidikannya di STM tahun 2003 itu memang senang sekali bisa ikut bergabung dengan kegiatan kemanusiaan. Ada rasa kepuasan tersendiri jika bisa membantu orang lain. Kalau ada bencana dan dia tidak bisa berangkat ada sebuah perasaan yang sedih & nglangut katanya. Ia bisa bebas membantu sesama di mana saja karena keluarganya sangat mendukung, bahkan packing & segala urusan pernik-pernik untuk bepergian disiapkan oleh istrinya. Selain itu pekerjaannya di toko kembang bisa dia tinggal karena masih ada temannya yang bisa menangani bisnis.
Ia bercerita dulu tahu aktifitas Kagama Care dari sosmed. Ia bangga bisa bergabung dengan Kagama Care karena bisa menambah pengalaman & kemampuan SARnya. Selain itu juga menambah banyak teman & saudara serta memperluas network. Di akhir ceritanya ia menyimpan harapan agar jika Kagama Care ada kegiatan menangani bencana lagi ia memohon diijinkan tetap bisa bergabung.
Liputan: Sulastama Raharja