Kagama Aroid Talks 2: Menjaga Kebugaran dan Kesehatan Tanaman Hias

Sabtu (27/11/2021), PP KAGAMA bersama Kagama Aroid menyelenggarakan webinar melalui Zoom Meetings bertema Kagama Aroid Talks edisi ke-2 mengangkat topik berjudul “Menjaga Kebugaran dan Kesehatan Tanaman Hias”. Webinar menghadirkan dua narasumber yakni, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. (Dekan Fakultas Pertanian UGM), dan Dody Kastono, S.P., M.P. (Dosen Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM). Jalannya acara dipandu oleh Andang Priyanto sebagai moderator dan Eka Kurnianti sebagai MC.

Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UGM

Narasumber pertama, Ir. Jaka Widada memaparkan materi dengan judul “Sisi Lain pada Tanaman Hias yang Sehat dan Bugar”. Tanaman hias dapat ditinjau dari environmental regulation dan transcriptional regulation yang merujuk pada upaya pemuliaan tanaman.

“Tanaman ditinjau dari karakteristik genetik (spesies, kultivar), keadaan fisiologis (benih, kecambah dan tumbuhan dewasa), faktor lingkungan (cahaya, suhu), kondisi agronomis (irigasi, tanah dan kesuburan), penanganan dan penyimpanan (transportasi tumbuhan dan kelembaban). Hal tersebut berkaitan elisitor yakni dosis, keadaan alam, cara aplikasi, efek sinergis, dan interval pengobatan. Warna baru pada tanaman dapat dihasilkan pigmen tanaman bioaktif melalui senyawa fenolik (glukosinolat, karotenoid, betalain, vitamin dan lain-lain,” ungkap Jakwid.

Menurut dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian FP UGM terebut, elisitor memberikan reseptor yang pada tanaman. Kemudian, respon pertahanan dan genes expression tanaman dipengaruhi senyawa bioaktif. Warna daun juga dipengaruhi faktor kultural dan lingkungan.

“Biostimulan dapat meningkatkan kualitas tanaman hias melalui mekanisme yang berbeda dan menghasilkan berbagai manfaat seperti, peningkatan kekuatan bibit, pertumbuhan tunas atau akar yang lebih besar, daun lebih hijau (terkait klorofil), peningkatan jumlah bunga, ukuran bunga dan periode tanaman untuk tumbuh,” pungkas pria yang meraih doktoralnya di The University of Tokyo, Jepang, tersebut.

Dody Kastono, S.P., M.P., Dosen Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM

Narasumber kedua, Dody Kastono, memberikan tips menjaga tanaman hias agar tetap sehat, produktif dan tampak prima. Terlebih dahulu kita harus mengetahui spesifikasi tanaman hias melalui selera (daya perkenaan). Estetika dan seni yang menentukan nilai hias dari suatu tanaman yang sangat relatif dan bervariasi. Selera berkenaan dengan daya apresiasi setiap individu penikmatnya.

“Tanaman hias memiliki manfaat sebagai sarana rekreasi penyejuk jiwa, menimbulkan rasa tenang, memperindah lingkungan serta dapat mendatangkan keuntungan materi. Tanaman juga memiliki potensi dalam membentuk kehalusan budi setai insan, menjaga kenyamanan lingkungan, kelestarian alam, kestabilan jiwa manusia, meningkatkan pendapatan petani dan memperluas lapangan pekerjaan,” imbuh Dody.

Menurut Dody yang juga mengelola laboratorium manajemen produksi tanaman tersebut mengungkapkan ada beberapa jenis tanaman hias yang dapat dibudidayakan yaitu, Aglaonema, Nolina, Zamia, Pandan, Kaktus dan Sukulen, Adenium, Anthurium, Sanseviera dan Anggrek. Beberapa tips juga harus diterapkan antara lain, mencoba memahami kebutuhan tanaman, menempatkan tanaman pada tempat yang tepat, menggunakan media tanam dan optimal wadah yang tepat, memilih jenis tanaman yang sesuai, menjaga sanitasi tanaman dan lingkungan tumbuh, menjemur tanaman secara periodik.

“Manajemen penanganan juga turut dilakukan diantaranya, manajemen special treatment, manajemen penyiraman, manajemen pemupukan dan manajemen perbanyakan. Manajemen produksi tanaman juga diiringi perbanyakan vegetative dan generatif. Upaya memelihara tanaman hias bertujuan untuk kelestarian dan keberlanjutan hajat hidup masyarakat Indonesia. Menanam tanaman hias juga menyukseskan program SMS yakni Sehari menanam Satu Pohon,” demikian pungkas Dody. [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*