Refleksi Setahun Canthelan Ledok Gowok: Sumbangsih Kecil yang Berpengaruh Besar

Tanpa terasa sudah setahun lebih aksi canthelan berlangsung. Dari sekian banyak pelakunya, saat ini yang tersisa masih ada sekitar 10 orang. Mereka masih setia menjalankan aksinya, berbagi kebahagiaan dengan kaum marginal yang membutuhkan. Meski hanya melakukannya seminggu atau bahkan sebulan sekali, namun perjuangan mulia mereka pantas diberi apresiasi setinggi-tingginya. Karena periode setahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah kegiatan kemanusiaan.

Ika Andreyo & Isma Kurnia, motor penggerak canthelan di Ledok Gowok

Salah satu yang masih bertahan adalah canthelan di Kampung Ledok Gowok, Caturtunggal, Depok, Yogyakarta. Mereka memulai canthelan sejak tanggal 12 Juni 2020. Awalnya bisa terlaksana karena inisiasi Kagama Care dengan motor penggeraknya dua Srikandi canthelan, Ika Andreyo (Sosiologi ’96) dan Isma Kurnia (Biologi ’97). Setelah mulai berjalan, Ika dan Isma melepasnya secara pelan-pelan. Dan akhirnya canthelan di RW 06 Ledok Gowok dikelola oleh warga dari RT 14 dan 15, di bawah koordinasi ketua RW 06 Sugeng Widodo, ketua RT 14 Yusuf Gautama, dan ketua RT 15 Sutarman. Berjalan seminggu sekali setiap hari Jumat, rata-rata menyediakan 60 canthelan dengan bervariasi jenis isinya. Kegiatan tersebut mereka namakan Jumat Berkah.

Penyerahan secara simbolis potongan tumpeng kepada Ika Andreyo

Jumat (11/6/2021), warga Ledok Gowok memperingati setahun usia canthelan mereka, dengan mengadakan acara bancakan secara sederhana. Acara diawali dengan pembacaan doa oleh salah seorang warga. Lalu dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh ketua RW 06 Sugeng Widodo dan diserahkan secara simbolis kepada pihak Kagama Care yang diwakili oleh Ika Andreyo. Selanjutnya nasi beserta lauknya dibagikan kepada penduduk yang sudah menunggu. Terakhir, ibu-ibu yang mengurusi acara bancakan makan bareng-bareng, sembari bercengkrama dengan penuh kehangatan.

Dalam testimoninya Sugeng Widodo mengatakan, “Kami sangat bersyukur karena sampai saat ini canthelan masih mampu bertahan di kampung kami. Kami juga tidak menyangka bisa setahun usianya. Untuk itu saya mewakili seluruh warga dan pengelola canthelan mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu selama ini.”

Pembagian nasi bancakan kepada warga

Ucapan hampir senada dilontarkan oleh Ika dan Isma, “Sungguh luar biasa canthelan di Ledok Gowok bisa bertahan sejauh ini, dan kami betul-betul merasa surprise. Sumbangsih kami berdua hanyalah sedemikian kecil, namun berkat kerja keras dan kekompakan seluruh warga, efek bola saljunya sungguh luar biasa.”

Memang benar apa yang dikatakan Ika dan Isma, dulu memang Kagama Care hanya memberi dana stimulus awal Rp. 500 ribu dan mereka berdua hanyalah menjadi motor penggerak di awal-awal canthelan saja. Selanjutnya para warga sendirilah yang membuat gerakan canthelan di Ledok Gowok menjadi semakin besar. Mereka mendanai sendiri kegiatan canthelannya secara swadaya, dengan cara menempatkan 8 kotak infaq yang tersebar rata di RW 06. Lalu ada juga donatur dari luar namun umumnya sumbangan bukan berupa uang, tapi barang yang siap dicanthelkan.

Ketua RW 06 Sugeng Widodo dan Ketua RT 14 Yusuf Gautama 

Lalu sampai kapan canthelan di Ledok Gowok akan bertahan? Tidak ada yang tahu jawabannya karena semuanya juga tidak bisa memperkirakan sampai kapan pandemi akan berakhir. Namun biarpun pandemi sudah berakhir kelak, semuanya berharap semoga kegiatan bermanfaat jogo tonggo ini akan tetap berkelanjutan. Entah bagaimana bentuk dan pelaksanaanya nanti, mungkin akan berbeda dengan canthelan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*