Oleh : Humas Kagama Kaltim
Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan beberapa jalur pendaftaran dan seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), di antaranya ada kerjasama dengan Pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) di daerah. Pada Jalur Penelusuran Bibit Unggul Afirmasi Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) Tridharma, UGM mensyaratkan salah satunya ada rekomendasi dari pengurus KAGAMA setempat.
Dalam program tersebut, KAGAMA Pengda Kalimantan Timur sedang dalam proses memfasilitasi puluhan lulusan SMA/MA/SMK yang berasal dari Kabupaten Berau, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, Samarinda, dan Penajam Paser Utara sebagai daerah 3T Tridharma sesuai Surat Keputusan Rektor UGM. Selain Surat Rekomendasi dari KAGAMA, peserta yang merupakan siswa berprestasi di sekolahnya masing-masing ini harus mendapat pula persetujuan dan rekomendasi dari Kepala Sekolah, Kepala Dinas Pendidikan dan dukungan dari Pemerintah Daerah atau Mitra Industri UGM di daerah asal sekolah.
Selain itu, kerjasama juga dilakukan melalui penyelenggaraan Ujian Masuk Computer Based Test (UM-CBT) UGM pada beberapa wilayah di luar pulau Jawa. Untuk tahun 2024 ini diselenggarakan di Medan, Pekanbaru, Makasar, Kupang, dan Balikpapan. Animo lulusan SMA/MA/SMK dari luar Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke UGM sangat besar terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti ujian setiap tahun berkisar 3.000 orang.
Untuk wilayah Balikpapan, ujian berlangsung selama dua hari, 29-30 Mei 2024 di Gedung Klandasan Jl. Jendral Sudirman, Balikpapan, diikuti oleh 438 peserta. Selain dari kota Balikpapan sendiri, calon mahasiswa juga hadir dari kota sekitar di Kalimantan Timur seperti Samarinda, Paser, Penajam Paser Utara, Bontang, Kutai Timur, dan Berau. Bahkan tidak sedikit yang berasal dari Kalimatan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.
Bertanggung jawab sebagai panitia lokal adalah KAGAMA Pengda Kalimantan Timur. Mereka telah mempersiapkan pelaksanaan ujian sejak sejak kehadiran tim gabungan dari UGM secara bergelombang, dari H-3 hingga H-2.
Pelaksanaan UM-CBT UGM di Balikpapan sendiri terpantau sangat lancar dan nyaman untuk para peserta. Aula utama Gedung Klandasan yang sebenarnya dapat menampung 300-400 peserta, sengaja hanya dibatasi untuk 200 peserta setiap sesi pelaksanaan. Dari dalam ruang ujian di lantai 8 peserta dapat lebih nyaman dengan suasana lega dan view pemandangan pesisir pantai dan kota Balikpapan dari ketinggian. Panitia pelaksana di lapangan dari KAGAMA Cabang Balikpapan pun sigap memandu peserta yang hadir untuk secara nyaman melakukan persiapan sebelum masuk ruang ujian, termasuk menerima titipan barang-barang peserta yang tidak diijinkan dibawa ke dalam ruang ujian.
Ketua Pengurus Daerah Kalimantan Timur, Fauzul Idhi, menyampaikan apresiasi yang teramat besar kepada UGM sebagai kampus terbesar di Indonesia yang secara aktif melibatkan alumninya dalam mendistribusikan kesempatan belajar sekaligus menjaring calon mahasiswa dari daerah, terutama daerah 3T. Menurutnya, UGM adalah satu-satunya perguruan tinggi yang secara resmi dan terbuka melibatkan alumni dalam teknis pelaksanaan pendaftaran dan proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Dengan demikian alumni menjadi semakin dekat dan memberikan dukungan kepada UGM untuk semakin mengakar kuat di seluruh pelosok daerah, demikian imbuh alumnus Fak. Biologi yang akrab disapa Didiek Anggrat itu.
“Selain menunjukkan suksesnya UGM dalam pemerataan asal mahasiswa dan kesempatan kuliah dari daerah, pola kerjasama dengan KAGAMA menunjukkan sukses yang lain, yaitu terkoordinasinya dan terbangunnya sinergi dengan para alumni di daerah untuk menghadirkan manfaat keberadaan UGM di masyarakat terutama luar Jawa,” pungkas Didiek.
Sementara itu, Ketua KAGAMA Pengcab Balikpapan yang juga merupakan wakil penanggung jawab lokasi UM-CBT UGM Balikpapan, Yuniar Surindrasworo di sela-sela aktivitasnya bertugas, menyampaikan apresiasi untuk anggota KAGAMA Balikpapan yang dengan pengalaman setiap tahun menyelenggarakan kegiatan serupa, selalu siap dan kompak dalam melaksanakan seluruh prosedur pelaksanaan ujian, di mana integritas penyelenggara menjadi hal yang harus selalu dijaga dan tidak boleh ditawar lagi.
“Saya benar-benar salut kepada tim panitia pelaksana dari kawan-kawan Kagama Balikpapan yang tak lebih dari 30 orang yang bekerja ikhlas memberi kesempatan adik-adik pelajar di sini demi bisa mendapatkan kesempatan berkompetisi masuk UGM. Sebagian rekan bahkan sengaja mengajukan ijin kerja atau cuti supaya kegiatan ini dapat berlangsung sukses. Betul-betul luar biasa,” ujar Yuniar.