Oleh: Humas Kagama Kalbar
KAGAMA Pengda Kalimantan Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalbar, PP KAGAMA, Universitas Gadjah Mada, dan Lembaga Sustainitiate menyelenggarakan Seminar Pra Munas XIV KAGAMA dengan tema “Mewujudkan Visi Kalimantan Barat 2045: Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan” di Aula Garuda, Gedung Pelayanan Terpadu, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jl. Ahmad Yani Pontianak, Sabtu (2/11).
Seminar menghadirkan lima narasumber, yaitu Yanuar Nugroho, Ph.D. (Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional Sustainable Development Goal/SDG), Maria Goreti, S.Sos., M.Si. (anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalbar), Dr. dr. Rustamaji, M. Kes. (Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Gadjah Mada), Dr. Samsul Hidayat, MA (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Pontianak), dan Laili Khairnur (Direktur Eksekutif Lembaga Gemawan, Ashoka Fellows). Bertindak sebagai keynote speaker, yaitu Direktur Sustainitiate, Ir. Nazir Foead, M.Sc., yang mengusung tema “Tantangan Mewujudkan Visi Indonesia Emas Yang Berkeadilan, Bermartabat, Berkelanjutan, dan Berketahanan Iklim”.
Seminar dibuka oleh Ketua KAGAMA Kalbar, dr. Harisson, M.Kes yang juga merupakan Pj. Gubernur Kalimantan Barat. Ia menegaskan, untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Provinsi Kalbar harus siap melakukan transformasi ekonomi dari ekonomi berbasis sumber daya alam terutama sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan ke sektor-sektor bernilai tambah tinggi melalui hilirisasi komoditas dan industri manufaktur yang ramah lingkungan serta tahan atas perubahan iklim dan bencana.
“Transformasi ekonomi tidak hanya memerlukan dukungan ketersediaan infrastruktur pendukung serta sarana dan prasarana wilayah seperti pelabuhan laut dan darat, jalan, air bersih, tempat pengolahan limbah dan sampah serta ketersediaan energi dan telekomunikasi, tetapi juga memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas serta diperlukan penguatan riset inovasi dan teknologi,” imbuh Harisson.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketua KAGAMA Kalbar, Harisson juga menegaskan bahwa pengurus dan anggota KAGAMA Kalbar terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan berpartisipasi dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan. Ia mengaku sangat berbangga menjadi bagian dari KAGAMA yang secara bersama-sama mempunyai kekuatan mendukung pemerintah dalam hal pembangunan.
Menurutnya, dengan kompetensi para alumninya yang berkiprah di berbagai profesi dan tersebar di hampir seluruh wilayah Kalbar, KAGAMA memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, menjadi penghubung dengan pemangku kepentingan strategis dalam pengembangan potensi dan sumberdaya, serta mengembangkan inovasi dan pendekatan baru dalam pemberdayaan sosial dan ekonomi yang tetap diimbangi dengan upaya melestarikan lingkungan.
“Hal itu guna mewujudkan proses dan hasil capaian pembangunan yang lebih berkemajuan, menyejahterakan, berkeadilan, dan berkelanjutan,” ucap Harisson.
Pada akhir sambutannya, Harisson mengajak segenap pengurus dan anggota KAGAMA Kalbar, serta para pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan kolaborasi yang lebih inklusif dan partisipatif, agar senantiasa memberikan manfaat dan menjadi bagian dari solusi inovatif untuk pembangunan daerah Kalbar.
“Saya berharap, Seminar Pra Munas ini berhasil merumuskan beberapa pokok pikiran dan rekomendasi sebagai masukan bagi Pemprov Kalbar dan Munas XIV KAGAMA dari berbagai praktik, baik dalam pengembangan inovasi sosial, pemberdayaan dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam laporan panitia, Ketua Harian KAGAMA Kalbar, drg. Hary Agung Tjahyadi, M.Kes. menyampaikan bahwa seminar digelar sebagai bentuk kontribusi KAGAMA Kalbar memeriahkan Musyawarah Nasional (Munas) XIV KAGAMA di Jakarta yang akan dihelat pada 14-17 November 2024. Menurutnya, pihaknya mengundang 200 peserta seminar dari berbagai unsur, seperti pimpinan sementara DPRD Provinsi Kalbar, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di jajaran pemerintah Provinsi Kalbar, serta beberapa kabupaten/kota se-Kalbar.
“Kami juga mengundang mereka para pelaku usaha, asosiasi profesi, pimpinan perguruan tinggi, ikatan alumni dari berbagai perguruan tinggi, pengurus, pengurus KAGAMA Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, pimpinan ormas sosial keagamaan dan kepemudaan, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan lembaga swadaya masyarakat, media, pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi, organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA/SMK/MAN, dan pimpinan lembaga filantropi,” pungkasnya.