Gaung peringatan Dies Natalis ke-72 UGM tidak hanya di Yogyakarta saja, di mana kampus tercinta itu berada. Namun di kota Bogor, Jawa Barat, KAGAMA Bogor Raya (Kabora) juga tak mau kalah dengan menggelar kegiatan temu kangen alumni berjudul “Bogor Kangen Jogja” pada hari Sabtu (18/12/2021) di Bogor Creative Center, Kota Bogor.
Acara berjalan sangat meriah, diikuti oleh alumni UGM di Bogor yang tergabung dalam komunitas Kabora, dan juga ada yang dari Sukabumi serta Cianjur. Turut hadir pula Ketua Kabora, dr. Yoeswar A. Darisan Sp.S., dan Ketua Pengda Kagama Jawa Barat, Dr. H. Dodo Suhendar, MM, serta tamu undangan khusus Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim.
“Acara Bogor Kangen Joga dalam rangka menyambut Dies Natalis ke-72 UGM di Kota Bogor ini terselenggara atas terjalin baiknya hubungan antar alumni Kagama yang tergabung dalam Kabora. Ini merupakan salah satu ajang menjalin kembali silaturahmi antar alumni guna mengobati kangen tentang Jogja, serta diisi dengan sosialisasi Kabora,” ucap dr. Yoeswar dalam sambutannya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor menyampaikan dirinya sangat mengapresiasi acara tersebut. “Terutama dengan kondisi saat ini yang masih dalam kondisi PPKM level 1, ucapan terima kasih kepada pihak penyelenggara yang sudah memperhatikan prokes sehingga kebahagian acara ini tetap berjalan dengan baik dan lancar,” ucapnya.
Untuk menjadikan acara semakin menarik, panitia mengadakan bazzar yang ternyata menarik minat banyak peserta. Ada sebanyak 40 stand yang menyajikan kuliner, minuman, fashion dan kerajinan khas daerah Jogja dan Bogor. Lalu ada stand khusus untuk pemberian vaksinasi Sinovac dari Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Agar semakin semarak suasananya ditampilkan pula beberapa performance seperti tarian, musik dari Ambyarkustik, talkshow, lomba membatik, dan peragaan batik. Ada penampilan spesial dari Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Bogor, yang menampilkan peragaan kain Batik Gagrak Yogyakarta dan produksi sahabat Yogyakarta. Tentu saja peragaan ini sesuai dengan tema acara tentang kangen Jogja. Keseluruhan batik yang diperagakan merupakan batik tulis milik Yuni Agus, aktivis organisasi PBI Bogor.
“Misi yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas mengenai peragaan batik Gagrak Yogyakarta ini yakni memperkenalkan kekhasan Batik Yogyakarta dan juga karya-karya masterpiece dari seniman Batik Yogyakarta,” ujar Sitawati Ken Utami, salah satu pengurus Kabora sekaligus wakil ketua panitia acara ‘Bogor Kangen Jogja’.
Lalu komunitas Kagama Beksan Bogor didukung oleh keluarga besar Kagama Beksan Jabodetabek mempersembahkan 2 tarian, Tari Gambyong di pembukaan dan Tari Yapong pada puncak acara. Tari Gambyong aslinya diciptakan untuk penari tunggal, namun Kabek Bogor mencoba berimprovisasi dengan enam orang penari yang membawakannya. Kemudian untuk Tari Yapong, mereka membawakannya dengan konsep flash mob yang disupport oleh warga Kabek Jabodetabek yang tinggal di luar Bogor.
Acara “Bogor Kangen Jogja” digelar pada hari yang sama dengan event Nitilaku yang disiarkan secara daring dari Yogyakarta lewat Zoom Meetings. Pada segmen Kembul Nusantara di Nitilaku, terjadi connecting Jogja – Bogor yang selanjutnya kemudian panitia di Bogor menjelaskan kepada pemirsa Nitilaku daring, jajanan tradisional apa saja yang dijajakan di stand-stand kuliner.
Acara kangen Jogja di Bogor ini didukung oleh pemerintah daerah Kota Bogor dan melibatkan komunitas serta masyarakat umum lainnya, yang mana terlihat pada partisipasi penampilan budaya dan membuka stand baik makanan maupun kerajinan. Harapan ke depannya Kabora dapat memberi manfaat yang lebih luas lagi, khususnya untuk warga Bogor dan sekitarnya dengan kegiatan yang migunani.