Nitilaku Virtual Journey 2021 sebagai Ajang Silaturahmi Kagama dan Berbagi kepada Sesama Lewat Donasi

Meski masih dalam situasi pandemi, pada Dies Natalis UGM yang ke-72 tahun ini Nitilaku bisa dilangsungkan secara hybrid dengan judul “Nitilaku Virtual Journey”, pada hari Sabtu (18/12/2021). Ada panggung besar di Grha Sabha Pramana buat acara luring, termasuk menampilkan hiburan dengan operet “Guru Bangsa” sebagai pembuka acara, Happy Asmara dan Padi Reborn. Acara luring tentu saja dengan penonton yang terbatas dan tetap patuh pada prokes.

Operet “Guru Bangsa”

Seusai pentas operet “Guru Bangsa”, Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo berkenan maju ke atas panggung untuk memberikan kata sambutan. Ganjar menyatakan kekagumannya dan mengaku salut dengan kontribusi segenap warga Kagama di manapun berada, termasuk Pengda, Pengcab dan Komunitas Kagama yang selalu aktif memberikan pemikiran dan sumbang saran dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Republik ini.

Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo

“Antar komunitas dan antar disiplin ilmu, telah terjalin kerja sama saling membantu dengan kreasi dan inovasinya sendiri-sendiri. Kita harapkan semuanya menyelesaikan persoalan sampai hal terkecil sekalipun, dan berkontribusi mulai dari beasiswa pendidikan, kesehatan, ekonomi, dll,” ujar Ganjar.

Penyerahan secara simbolis donasi dari KLUB untuk korban erupsi Semeru

Ganjar salut sekaligus terharu ketika komunitas Kagama Lari Untuk Berbagi (KLUB) menyerahkan bantuan untuk korban bencana erupsi Semeru senilai Rp. 428,7 juta. Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis dilakukan oleh Ketua KLUB, Nugroho Dewayanto kepada Sekjen Kagama, Ari Dwipayana. Ada 19 warga KLUB yang ikut kegiatan lari sejauh 72 km tersebut, namun hanya 3 orang yang secara penuh menempuhnya sampai finish. Yang lain terbagi menjadi 4 tahap masing-masing menempuh 18 km. Adapun pemilihan jarak 72 kilometer menyesuaikan angka perayaan Dies Natalis UGM tahun ini.

Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono

Selanjutnya Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Pengurus Kagama Daerah dan Komunitas Kagama yang ikut menyemarakkan kegiatan Nitilaku tahun ini. Menurutnya Nitilaku adalah tradisi yang bagus dalam rangka mengenang kembali jasa Keraton Yogyakarta mengawal pendirian awal kampus UGM.

Berikutnya, tidak mau kalah dengan KLUB, warga Kagama pecinta anggrek yang tergabung dengan komunitas Kagama Orchid juga melakukan lelang yang hasilnya untuk menyumbang saudara-saudara kita yang terkena musibah akibat erupsi Semeru. Yang dilelang adalah anggrek spesi Dendrobium Mahameru. Pemenangnya adalah Sapto Amal Damandari, mantan ketua KAFEGAMA, yang melakukan bid tertinggi pada angka Rp. 20 juta.

Lelang anggrek oleh Kagama Orchids

“Kami sebelum menggelar pelelangan di Nitilaku juga telah melakukan penggalangan dana untuk mereka yang tertimpa musibah letusan Semeru, yaitu lelang anggrek lewat platform FB. Dan hasilnya lumayan banyak. Semoga bermanfaat buat mereka yang menerima,” ucap Ketua Kagama Orchids, Yoppie Khan pada kesempatan terpisah.

Penampilan Happy Asmara

Pada penghujung acara, penonton disuguhi hiburan live yang sangat memikat dari penyanyi Happy Asmara, serta penampilan istimewa dari Padi Reborn. Happy sanggup mengajak penonton bergoyang di depan panggung dengan lagu-lagunya yang asik.

Sedangkan Padi yang sempat lama vakum, rupanya masih memiliki banyak fans setia juga. Buktinya tidak sedikit penonton yang ikut berjoget dan hapal dengan lirik lagu-lagunya.

Aksi panggung Padi Reborn

Iqbal Tuwasikal, koordinator Nitilaku, mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk dari pihak sponsorship yang membuat Nitilaku bisa berjalan meriah dan sukses. Ia minta maaf kepada seluruh warga Kagama, tahun ini Nitilaku belum bisa dilakukan secara fisik 100% mengingat kendala pandemi. Ia memohon doanya agar Nitilaku 2022 nanti bisa digelar meriah dengan peserta yang sangat banyak dari seluruh nusantara seperti tahun-tahun sebelumnya.