Menjajal Taksi Wisata Balikpapan, Ganjar Pranowo Berikan Apresiasi Setinggi-tingginya & Kasih Masukan Positif

Oleh: Humas Kagama Balikpapan

Dalam serangkaian agenda pengukuhan 6 kepengurusan KAGAMA di Kalimantan Timur, Ketua Umum PP KAGAMA, Ganjar Pranowo berkesempatan menjajal Taksi Wisata Balikpapan (TWB), Minggu (27/10). Ia ditemani beberapa pengurus KAGAMA Kaltim memulai perjalanannya dari Jl. Marsma Iswahyudi Taman Makam Pahlawan, mengambil rute membelah kota Balikpapan, menyusuri kawasan Lapangan Merdeka kilang Pertamina, dan berakhir di Rumah Cagar Budaya Dahor (Dahor Heritage).

Sepanjang perjalanan dalam angkot, ia mendapat penjelasan dari sopir angkot dan Ketua KAGAMA Kaltim, Didiek Anggrat yang berberan sebagai tour guide. Ganjar banyak sekali mendapatkan informasi mengenai sejarah kota Balikpapan yang masih meninggalkan beberapa jejak peninggalan perang dan bisa dikunjungi hingga saat ini. Didiek menjelaskan, di sepanjang rute, wisatawan dapat mampir di Tugu Australia, Rumah Pelengkung VNW, Gua Volker, Bungker Jepang, Sumur Minyak Pertama Mathilda, Perumahan Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM), dan berakhir di Rumah Dahor.

Sampai pemberhentian terakhir, rombongan disambut Komunitas Dahor Heritage yang diberi kepercayaan Pertamina mengelola museum tersebut. Sambil berkeliling melihat berbagai dokumentasi foto, rombongan mendapat penjelasan sejarah Balikpapan sebagai kota minyak sejak jaman Sultai Kutai, masa perang kemerdekaan, hingga perkembangan wilayah kota terkini.

Sekedar informasi, TWB diinisiasi oleh pemerhati pemberdayaan masyarakat yang juga merupakan Ketua KAGAMA Kaltim, Didiek Anggrat bersama Kagama Komunitas Indobizz, dan Kagama Balikpapan. TWB berbasis kendaraan angkot minibus yang sejak dulu di Balikpapan dikenal dengan sebutan taksi.

Awalnya, dimulai dengan mengkoordinasikan beberapa angkot dengan pengemudi yang bersedia komitmen untuk menjaga kebersihan dan memberikan pelayanan ramah, para pengemudi kemudian mendapat pelatihan singkat untuk bisa menjadi tour guide, dengan destinasi beberapa titik wisata di Balikpapan. Selanjutnya, TWB memulai pelayanan perdananya pada awal Oktober 2024 dengan kegiatan city tour yang dilepas langsung oleh Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kota Balikpapan, C.J. Ratih Kusuma. Tour yang melibatkan 50 anak usia SD dari berbagai sekolah tersebut mengambil tema “Jejak Juang Balikpapan”, diadakan dalam rangka menyambut HUT TNI.

Seusai berkeliling kota naik TWB, Ganjar mengacungkan dua jempolnya, dan mengakui mendapat sensasi positif yang berbeda berwisata menggunakan taksi (angkot) yang menjadi legenda Balikpapan di tengah berkembangnya moda angkutan alternatif yang lebih modern. Ia menilai sopir angkotnya yang mampu mengajak bercerita tentang destinasi wisata yang dilewati, menjadi nilai tambah tersendiri.

“Ini bagus dan sungguh keren. Kita banyak mendapat wawasan baru bahwasannya Balikpapan yang disebut sebagai kota minyak, ternyata sejarah eksplorasi minyaknya sudah ada sejak tahun 1800-an pada era Kasultanan Kutai, dengan adanya konsesi Mathilda dan konsesi Noni,” ujar Ganjar.

Ganjar bukan hanya memuji, namun juga memberi banyak masukan dan saran. Ia mengingatkan, biasanya ketika kita berkunjung ke museum, ada sesuatu yang dibawa pulang. Pertama dan terpenting tentu membawa pulang pengetahuan baru dan kesadaran untuk tetap merawat sejarah bangsa.

“Berikutnya akan lebih baik lagi ada bentuk fisik, misal berupa buku sejarah rangkuman yang ditulis ringan. Atau cindera mata berupa foto-foto atau gambar yang mengingatkan kita pada museum ini. Kawan-kawan KAGAMA Kaltim pasti bisa memberikan support untuk hal ini,” pungkasnya.