Menjadi Orang Tua di Era Modern: Menjaga Kesehatan Mental dan Mewujudkan Kesetaraan Gender

Menjadi Orang Tua di Era Modern: Menjaga Kesehatan Mental dan Mewujudkan Kesetaraan Gender

Pada Sabtu, 19 Juli 2025, suasana hangat dan penuh makna menyelimuti Suhka Coffee Ground Monjali, Yogyakarta. Di tempat ini, sebuah talk show inspiratif digelar, mengangkat tema yang sangat relevan bagi keluarga masa kini: tantangan menjadi orang tua di era modern. Acara ini dimoderasi dengan penuh empati dan menghadirkan dua narasumber yang kompeten dan berpengalaman: Mbak Otiq dari Puspagama Prima DIY dan Mas Unggul Anggito Adri dari Kagama Parenting.

Diskusi dibuka dengan pertanyaan mendasar: bagaimana pasangan suami istri dapat menjaga kesehatan mental sekaligus membangun kesetaraan peran dalam rumah tangga? Kedua pembicara sepakat bahwa fondasi pernikahan yang sehat dimulai jauh sebelum hari pernikahan itu sendiri. Pasangan perlu menyelesaikan urusan pribadi masing-masing dan mulai membangun pola pikir kolaboratif. Merumuskan nilai-nilai bersama dalam pernikahan menjadi langkah awal penting untuk mencegah konflik yang tidak perlu.

Salah satu poin yang sangat ditekankan adalah pentingnya komunikasi dua arah yang sehat. Dalam dinamika kehidupan rumah tangga yang terus berubah—baik karena bertambahnya usia pernikahan, hadirnya anak, maupun tuntutan pekerjaan—komunikasi menjadi jembatan utama untuk menyelaraskan kembali visi dan kesepakatan bersama. Kesepakatan yang dulu relevan bisa jadi perlu diperbarui agar tetap sesuai dengan kondisi terkini.

Kesamaan visi dan tujuan hidup dalam pernikahan juga menjadi sorotan. Ketidaksinkronan dalam pandangan hidup, meski tampak sepele, bisa menjadi pemicu konflik yang lebih besar jika tidak segera diatasi. Kagama Parenting menekankan bahwa menjadi orang tua bukan hanya soal membesarkan anak, tetapi juga tentang membangun kemitraan yang sehat antara suami dan istri—dengan saling menghargai, mendukung, dan berbagi peran secara adil.

Talk show ini bukan sekadar diskusi, tetapi juga ruang refleksi bagi para orang tua dan calon orang tua untuk menata ulang cara pandang mereka terhadap keluarga. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, menjadi orang tua yang sehat secara mental dan adil secara peran adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan kesadaran, komitmen, dan dukungan komunitas.